Jika aku tercipta dari sisa-sisa
harum semerbak bunga di pagi hari.
Maka Engkau adalah lebah yang senantiasa
datang untuk menemani serbuk sari
Aku ingin terus bersama-Mu
dalam gelap-terangnya hati.
Dihiasi kunang-kunang malam-Mu
membawa melati yang 'kan kukecup nanti.
Malam-malam panjang ini
Aku menyempatkan menulis nama-Mu
Mengarang syair-syair nan indah
Seperti kekasih-Mu, Rabiah al-Adawiyah
Aku ingin berjalan di antara awan-awan hitam
Dipayungi hujan, diselimuti gelapnya malam
Maafkan hamba yang datang karena butuh
Sedang Engkau kapan saja siap sedia untukku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H