Di hari jumat lah Bujang Kurap balek doson dan masih menemui keturunan Ulak Lebar baik dalam mimpi, penyerupaan dan wujud lainnya,” ulas Komar.
Bujang Kurap sendiri sebenarnya memiliki anak yakni Bujang Serawai dan Ketue. Namun cerita itu pun terputus. Tapi memang, di situs Ulak Lebar yang dibentengi Sungai Kelingi, Kesie dan Ketue memiliki cerita, dimana nama Sungai Ketue sendiri dinamakan sesuai nama anak Bujang Kurap (Ketue) dan Kesie dinamakan dengan nama bekas tapak lebar pemimpin dahulu yang hingga saat ini masih dapat dilihat dipinggir Sungai Kelingi yakni di Lubuk Napal Koneng, Taba Pingin dan daerah lainnya.
Sementara, Bujang Sari Gambang dan Gambir Melayang menjadi petugas penjaga pos di Puncak Bukit Sulap, termasuk juga Jogel yang bermukim di Selangit menjadi bawahan Bujang Kurap.
Saat ini ada menjadi ciri dari keberadaan dua penjaga pos di puncak Bukit Sulap tersebut, yakni berupa keramat.
Termasuk ada situs meja judi yang ditendang Bujang Juaro yang juga dimakamkan di Ulak Lebar, sebagai sarana tempatnya berkumpul bersama pangeran dari daerah lain dan ‘bermain’ diatas Bukit Sulap.
“Namun keramat ini tidak ada jasad, hanya sebagai ciri keberadaan penjago yang silam (hilang),” jelas Komar.
Bujang Sari Gambang sendiri memiliki kesaktian bisa menyerupai gadis cantik dan memimpin dayang-dayang yang ada dahulu. sementara Gambir Melayang dengan kesaktiannya bisa terbang, sehingga sangatlah tepat jika ditugaskan di puncak Bukit Sulap untuk memantau musuh jika-jika hendak masuk ke pemukiman Ulak Lebar.
Pakaian Segudang Talang Ulu
Beringin Koneng Kabar Nak Masak
Percang Supang Sirang Situ
“Arti e, kalau sugi sama sugi, kalau susah sama susah. Jugo ado rejung lainnyo yang diartikan kalau Dusun Linggau dan Ulak Libo menjadi satu kesatuan, Ulak Libo jadi kenangan, Dusun Linggau jangan ditinggalkan,” tutupnya sembari beranjak pulang. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H