Jadi, jika kini kondisi Negara dan calon penerus bangsa masih amburadul tak karuan, apa yang akan terjadi kelak dapat dipastikan dan diprediksi. Bahkan kedepannya, mungkin Negara ini sudah tidak sanggup melaksanakan perannya sebagai Negara, karena calon penerus perjuangan bangsa tidak siap untuk memikulnya.
Solusi, faqqihuw fii ad-diin
Solusi semua itu ternyata tidak bisa kita pikirkan sendiri. Harus kita kaji, harus kita teliti dengan benar, sebenarnya ada apa dengan remaja kita saat ini. Namun hasil menunjukkan, bahwa solusi-solusi yang ditawarkan tidak mampu untuk mencegahnya. Karena antara satu kepala dengan kepala yang lain, tidak sama dalam menentukan solusi atas permasalahan. Yang berakibat tidak selesainya urusan itu.
Lalu bagaimana? Maka harus kita kembalikan semuanya, dan harus kita sandarkan secara keseluruhan kepada aturan Yang Maha Menciptakan kehidupan ini. yaitu aturan Allah SWT. sebagai Pencipta sekaligus Pengatur segala urusan yang terjadi di dalam bumi milik-Nya.
Masalah yang terjadi adalah disebabkan oleh hilangnya pemahaman agama yang benar dalam kehidupan. Lalu didukung oleh sistem Negara yang tidak menjadikan agama sebagai asas segala aturannya. Dari sinilah dapat disimpulkan, bahwa tidak ada cara lain, dan tidak boleh tidak selain mangkaji dan memahami ajaran agama, terutama agama Islam. Karena hanya didalam Islam, semua masalah dapat terselesaikan. Mulai dari urusan individu, masyarakat, bahkan Negara, semua sudah diatur secara lengkap di dalam agama Islam. Tidak seperti kebanyakan agama yang lain, yang hanya mengatur urusan individu dengan Tuhannya, Islam jauh melebihi itu semua.
Ini adalah solusi yang paling tepat, karena hanya dengan pemahaman Islam, remaja akan selamat dan dapat menentukan tujuan hidupnya. Hampir semua masalah yang timbul dalam kehidupan, baik individu, masyarakat maupun Negara, diakibatkan oleh kemalasan dan enggan mendalami ajaran agamanya. Sehingga perilakunya tidak ada yang mengatur, bertindak semau gue seakan-akan semua perbuatannya tidak dipertanggung jawabkan di akhirat kelak.
Sesungguhnya, jika solusi tersebut tidak dilaksanakan, dan hanya dijadikan sebagai bahan bacaan atau bahkan 'gurauan', maka kerusakan dan kejahatan selamanya tidak akan selesai.
Tunggu apa lagi? Jika kita ingin berkontribusi dalam pembangunan peradaban kelak, fafaqqihuw fii ad-diin. Dalamilah ajaran agama. Bukan hanya dipelajari, tapi diterapkan langsung didalam kehidupan. Agar Indonesia yang kini masih berstatus buruk, dengan kita belajar agama dan mengajarkannya (berdakwah), kelak akan menjadi Negara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur. Negara yang baik dan mendapat ampunan serta rahmat dari Tuhan.
Wallahu A'lamu bish-Showwab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H