Mohon tunggu...
Muhammad rakha azis
Muhammad rakha azis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa unpam prodi manajemen pendidikan islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kantor Masa Kini: Menyeimbangkan Produktivitas, Efisiensi, dan Kesejahteraan Karyawan

12 Desember 2024   23:02 Diperbarui: 12 Desember 2024   23:02 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

d. Program Kesejahteraan Karyawan: Program kesejahteraan karyawan, seperti program kesehatan, olahraga, dan rekreasi, dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental karyawan. Perusahaan dapat menyediakan fasilitas olahraga, kelas kebugaran, program vaksinasi, atau kegiatan rekreasi yang dapat membantu karyawan melepaskan stres dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

e. Komunikasi Terbuka: Komunikasi yang terbuka dan jujur antara manajemen dan karyawan sangat penting untuk memahami kebutuhan dan aspirasi karyawan. Manajemen perlu menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa nyaman untuk menyampaikan ide, masukan, dan keluhan mereka.

f. Pengakuan dan Apresiasi: Pengakuan dan apresiasi atas kinerja dan kontribusi karyawan dapat meningkatkan motivasi dan kesejahteraan mereka. Perusahaan dapat memberikan penghargaan, bonus, promosi, atau sekadar ucapan terima kasih yang tulus untuk menunjukkan penghargaan atas kerja keras dan dedikasi karyawan.

 

3. Struktur Organisasi

 

Struktur organisasi yang tepat dapat mendukung terciptanya lingkungan kerja yang positif dan produktif. Ada beberapa model struktur organisasi yang umum diterapkan, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya:

 

a. Struktur Organisasi Fungsional: Model ini mengelompokkan karyawan berdasarkan keahlian dan fungsi yang sama (misalnya, pemasaran, keuangan, produksi). Struktur fungsional memungkinkan spesialisasi dan efisiensi, tetapi kurang fleksibel dalam merespon perubahan dan dapat menghambat kolaborasi antar departemen.

b. Struktur Organisasi Matriks: Model ini menggabungkan struktur fungsional dengan struktur proyek. Karyawan dapat bekerja dalam berbagai proyek dan tim, sehingga mendorong kolaborasi antar departemen dan fleksibilitas dalam merespon perubahan. Namun, struktur matriks dapat menyebabkan kebingungan tentang peran dan tanggung jawab karyawan serta potensi konflik antar manajer.

c. Struktur Organisasi Flat: Model ini memiliki sedikit tingkatan hierarki, sehingga jarak antara manajemen puncak dan karyawan tingkat bawah lebih pendek. Struktur flat mendorong komunikasi yang lebih terbuka, kolaborasi yang lebih erat, dan pengambilan keputusan yang lebih cepat. Namun, struktur flat dapat menyebabkan kurangnya kejelasan peran dan kesulitan dalam mengatur tim besar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun