.
Di Indonesia sendiri khususnya kalangan warga Nahdliyyin tentu mengenal lagu kebangsaan (ya lal wathon). Lagu yang merupakan gubahan dari pahlawan Nasional KH Abdul Wahab Chasbullah tersebut dibuat pada tahun 1916 untuk menanamkan benih-benih cinta tanah air pada setiap pemuda, yang pada akhirnya bisa menjadi energi positif bagi rakyat Indonesia secara luas sehingga perjuangan tidak berhenti pada tataran wacana, tetapi pergerakan sebuah bangsa yang cinta tanah airnya untuk merdeka dari segala bentuk penjajahan. Berikut adalah lirik lagu yang tersebut:
"Pusaka hati wahai tanah airku
Cintamu dalam imanku
Jangan halangkan nasibmu
Bangkitlah, hai bangsaku!
Indonesia negriku
Engkau Panji Martabatku
Siapa datang mengancammu
'Kan binasa dibawah dulimu!"
Lagu pengobar nasionalisme tersebut diperkenalkan di berbagai madrasah, pesantren, dan perkumpulan diskusi  dan memang sengaja disajikan dengan bahasa Arab untuk mengecoh para penjajah Belanda, seperti yang diutarakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siroj. "Kalau pakai bahasa Indonesia," katanya, "maka ditangkap Belanda, karena itu kan lagu penyemangat santri. Paling Belanda ngira kalau mereka yang melafalkan Ya Ahlal Wathan itu sedang tahlil". Maka semangat  nasionalisme seperti Kiai Wahab inilah yang patut senantiasa kita contoh dan tiru.