SpaceX, dengan pendekatan yang lebih gesit dan inovatif, telah menantang model bisnis tradisional perusahaan kedirgantaraan seperti Boeing.
Meskipun demikian, pengalaman dan keahlian Boeing dalam industri ini tidak bisa diabaikan. Perusahaan ini telah lama menjadi tulang punggung program luar angkasa AS dan memiliki catatan prestasi yang mengesankan.
Tantangan yang dihadapi Starliner mungkin tampak besar, tetapi dalam konteks sejarah eksplorasi luar angkasa, ini hanyalah satu bab dalam cerita yang jauh lebih besar.
Dari proyek Mercury hingga Apollo, dari pesawat ulang-alik hingga ISS, perjalanan manusia ke luar angkasa selalu penuh dengan tantangan dan risiko.
Namun, setiap tantangan yang diatasi membawa kita satu langkah lebih dekat ke tujuan akhir: menjadikan luar angkasa lebih mudah diakses dan dieksplorasi oleh umat manusia.
Saat kita menatap ke masa depan, visi tentang koloni di Bulan atau misi berawak ke Mars mungkin tampak ambisius. Tetapi setiap langkah yang kita ambil hari ini, termasuk pengembangan kapsul seperti Starliner, adalah bagian penting dari perjalanan itu.
Meskipun kali ini Starliner kembali tanpa membawa astronot, pendaratan yang sukses ini tetap merupakan pencapaian yang signifikan. Ini menunjukkan bahwa kapsul tersebut mampu melakukan perjalanan pulang dengan aman, sebuah langkah penting menuju operasi penuh di masa depan.
Saat kita menunggu analisis lebih lanjut dan perbaikan yang diperlukan, kita bisa yakin bahwa setiap pelajaran yang dipetik dari misi ini akan membuat penerbangan berikutnya lebih aman dan lebih sukses.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI