Mohon tunggu...
Devan Alhoni
Devan Alhoni Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas Dan Konsultan Independen

Seorang penikmat karya-karya abstrak dan filosofis, Saya memiliki hasrat yang mendalam untuk menjelajahi makna-makna tersembunyi dalam setiap untaian kata. Pena dan buku menjadi kawan setianya dalam mengarungi samudra gagasan yang tak berbatas. Bagi saya, menulis bukan sekadar mengekspresikan pemikiran, melainkan juga upaya untuk menggali kebenaran di antara celah-celah realitas. Membaca pun tak hanya sekadar aktivitas menelan baris demi baris kata, tetapi juga menjadi petualangan intelektual yang tak pernah usai. Dengan kecermatannya dalam mengurai konsep-konsep kompleks, saya senantiasa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang eksistensi manusia dan alam semesta. Baginya, dunia adalah panggung metafisika yang tak pernah mengering dari teka-teki untuk dipecahkan.

Selanjutnya

Tutup

New World

Boeing Starliner Kembali ke Bumi, tetapi Tanpa Astronot

7 September 2024   19:15 Diperbarui: 7 September 2024   19:17 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
New World. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Dana Weigel, manajer ISS, meyakinkan bahwa kedua astronot beradaptasi dengan baik terhadap perpanjangan misi ini. "Mereka kini memahami pentingnya untuk melanjutkan perjalanan dan... mendapatkan kembali kendaraan tersebut dengan selamat," katanya.

Weigel menambahkan bahwa NASA telah mengirimkan perlengkapan tambahan untuk mendukung masa tinggal yang lebih panjang, termasuk pakaian dan barang-barang pribadi pilihan astronot.

Meskipun menghadapi tantangan, NASA tetap berkomitmen pada program Starliner. Badan antariksa AS ini telah lama menginginkan dua perusahaan Amerika yang mampu membawa astronot ke luar angkasa.

Sejarah di balik keinginan ini cukup panjang. Setelah armada pesawat ulang-alik pensiun pada 2011, AS harus mengandalkan pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia selama satu dekade untuk mengangkut awak dan kargo ke ISS.

Situasi ini dianggap jauh dari ideal oleh NASA. Oleh karena itu, pada 2014, NASA menganugerahi kontrak kepada Boeing dan SpaceX untuk menyediakan penerbangan luar angkasa komersial.

Boeing menerima kontrak senilai $4,2 miliar, sementara SpaceX mendapat $2,6 miliar. Perbedaan nilai ini mencerminkan pengalaman dan reputasi Boeing dalam industri kedirgantaraan.

Namun, perjalanan Boeing dalam mengembangkan Starliner tidak mudah. Proyek ini mengalami penundaan bertahun-tahun dan dua penerbangan tanpa awak sebelumnya pada 2019 dan 2022 juga menghadapi masalah teknis.

Meskipun demikian, administrator NASA Bill Nelson menyatakan keyakinannya bahwa Starliner akan terbang lagi dengan awak. "Saya 100% yakin wahana itu akan terbang lagi dengan awak," tegasnya.

Kegagalan membawa pulang astronot dengan Starliner tentu merupakan pukulan bagi Boeing. Perusahaan ini telah berjuang untuk memperbaiki reputasinya setelah serangkaian insiden dalam penerbangan komersial dan dua kecelakaan fatal lima tahun lalu.

Namun, pendaratan tanpa masalah Starliner kali ini memberikan secercah harapan. Steve Stich mengatakan bahwa NASA akan melakukan analisis pasca-penerbangan selama beberapa bulan ke depan.

"Ada beberapa tim yang mulai mengamati apa yang kami lakukan untuk mendapatkan sertifikasi penuh kendaraan di masa mendatang," jelasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun