Dana Weigel, manajer ISS, meyakinkan bahwa kedua astronot beradaptasi dengan baik terhadap perpanjangan misi ini. "Mereka kini memahami pentingnya untuk melanjutkan perjalanan dan... mendapatkan kembali kendaraan tersebut dengan selamat," katanya.
Weigel menambahkan bahwa NASA telah mengirimkan perlengkapan tambahan untuk mendukung masa tinggal yang lebih panjang, termasuk pakaian dan barang-barang pribadi pilihan astronot.
Meskipun menghadapi tantangan, NASA tetap berkomitmen pada program Starliner. Badan antariksa AS ini telah lama menginginkan dua perusahaan Amerika yang mampu membawa astronot ke luar angkasa.
Sejarah di balik keinginan ini cukup panjang. Setelah armada pesawat ulang-alik pensiun pada 2011, AS harus mengandalkan pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia selama satu dekade untuk mengangkut awak dan kargo ke ISS.
Situasi ini dianggap jauh dari ideal oleh NASA. Oleh karena itu, pada 2014, NASA menganugerahi kontrak kepada Boeing dan SpaceX untuk menyediakan penerbangan luar angkasa komersial.
Boeing menerima kontrak senilai $4,2 miliar, sementara SpaceX mendapat $2,6 miliar. Perbedaan nilai ini mencerminkan pengalaman dan reputasi Boeing dalam industri kedirgantaraan.
Namun, perjalanan Boeing dalam mengembangkan Starliner tidak mudah. Proyek ini mengalami penundaan bertahun-tahun dan dua penerbangan tanpa awak sebelumnya pada 2019 dan 2022 juga menghadapi masalah teknis.
Meskipun demikian, administrator NASA Bill Nelson menyatakan keyakinannya bahwa Starliner akan terbang lagi dengan awak. "Saya 100% yakin wahana itu akan terbang lagi dengan awak," tegasnya.
Kegagalan membawa pulang astronot dengan Starliner tentu merupakan pukulan bagi Boeing. Perusahaan ini telah berjuang untuk memperbaiki reputasinya setelah serangkaian insiden dalam penerbangan komersial dan dua kecelakaan fatal lima tahun lalu.
Namun, pendaratan tanpa masalah Starliner kali ini memberikan secercah harapan. Steve Stich mengatakan bahwa NASA akan melakukan analisis pasca-penerbangan selama beberapa bulan ke depan.
"Ada beberapa tim yang mulai mengamati apa yang kami lakukan untuk mendapatkan sertifikasi penuh kendaraan di masa mendatang," jelasnya.