Mohon tunggu...
Devan Alhoni
Devan Alhoni Mohon Tunggu... Penulis - Penulis lepas Dan Konsultan Independen

Seorang penikmat karya-karya abstrak dan filosofis, Saya memiliki hasrat yang mendalam untuk menjelajahi makna-makna tersembunyi dalam setiap untaian kata. Pena dan buku menjadi kawan setianya dalam mengarungi samudra gagasan yang tak berbatas. Bagi saya, menulis bukan sekadar mengekspresikan pemikiran, melainkan juga upaya untuk menggali kebenaran di antara celah-celah realitas. Membaca pun tak hanya sekadar aktivitas menelan baris demi baris kata, tetapi juga menjadi petualangan intelektual yang tak pernah usai. Dengan kecermatannya dalam mengurai konsep-konsep kompleks, saya senantiasa mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang eksistensi manusia dan alam semesta. Baginya, dunia adalah panggung metafisika yang tak pernah mengering dari teka-teki untuk dipecahkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Kepala BIN dan Imbasnya pada Politik Indonesia

28 Februari 2024   08:15 Diperbarui: 28 Februari 2024   08:18 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya dengan membaca atau memetakan secara dini pergerakan dan strategi partai-partai pesaing di tanah air. Informasi berharga ini tentu sangat berguna bagi PDIP untuk mengamankan basis massanya di pemilu.

Jadi pada intinya, meski tak bisa dikatakan secara frontal berdampak signifikan pada PDIP saat ini, keberadaan BG sebagai pimpinan BIN tetap saja menguntungkan posisi Mega cs ke depannya kelak.

Melihat fenomena di atas, kiranya tak salah bila banyak yang menduga BIN di bawah kepemimpinan BG "bermain untuk PDIP" atau setidaknya berkontribusi positif pada langkah politik Mega dan koleganya.

Akan tetapi, pada situasi saat ini hubungan PDIP dan Presiden Jokowi yang masih cenderung tegang, BG lebih condong mengedepankan agenda dan kepentingan Sang Presiden sebagai "single client"-nya.

Walaupun demikian, pintu terbuka lebar untuk segala kemungkinan di masa depan, mengingat dinamika politik Tanah Air yang sangat fluktuatif. Jika suatu saat PDIP dan Jokowi kembali bersekutu, sudah barang tentu BIN milik BG pun akan ikut "ambil bagian".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun