Akan tetapi, sebagaimana seseorang sangat pintar sekali menyembunyikan bahwa ia sering mengkonsumsi narkoba, suatu saat pasti ia akan ketahuan; begitupun hal nya ketika kita mengkonsumsi kebohongan. Ibarat buah durian yang mempunyai bau yang sangat tajam dan mudah dikenali baunya ketika dicium; begitulah ketika kita mencium bau kebohongan dari seseorang. Sepandai-pandainya seseorang merancang kebohongan, tak peduli ia sampai belajar dan menekuni hal tersebut, cepat atau lambat pasti ia akan kena sialnya.
Seperti yang sudah disinggung pada awal tulisan ini, tak semua perbuatan bohong itu buruk; ada juga sisi baiknya ketika kita melakukan kebohongan. Tentu, berbohong diperbolehkan asal tidak membawa kemudhorotan untuk diri sendiri dan orang lain. Salah satu contohnya adalah ketika kita menjadi juru damai antara teman A dan teman B kita yang saling bermusuhan. Hal ini dilakukan, agar mereka bisa berdamai dan bersatu kembali; dan contoh ini termasuk kebohongan yang diperbolehkan dalam islam
Dengan demikian, kita tidak dianjurkan untuk berbohong selain batas-batas yang diperbolehkan dalam perspektif Islam. Sebab, dalam perspektif Islam sendiri, berbohong adalah tindakan seseorang yang munafik dan tidak mempunyai iman. Dan hal tersebut tentu juga berlaku kepada seseorang yang sengaja membuat dan menyebarkan berita hoaks yang pada realitanya sudah banyak bertebaran di media sosial.
Maka dari itu, daripada kita terjerumus ke dalam dunia kebohongan yang lebih dalam lagi, cepat-cepatlah untuk menghindar dan 'katakan tidak pada kebohongan'. Rasulullah SAW dalam haditsnya bersabda, Iyyakum wal kaziba fainnal kaziba yahdi ilal fujuri wa innal fujura yahdi ilannar -- Hindarilah kebohongan, sebab kebohongan itu akan menggiring kepada kejahatan, dan kejahatan itu akan menjerumuskan ke neraka.
Untuk itu, jadilah orang bijak dengan selalu berkata yang jujur. Kita tidak akan pernah bisa menjadi orang yang mulia dan baik, ketika kita masih kecanduan mengkonsumsi kebohongan. Begitu pula dengan tanah air kita; bangsa ini tidak akan pernah maju, apabila masih banyak pejabat dan pemangku kepentingan yang tidak berbuat jujur. Seandainya saja, berbohong itu membuat hidung kita layaknya pinokio; semakin banyak bohongnya, semakin memanjang hidungnya. Maka, bisa dipastikan kita tidak berani untuk banyak berbohong.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H