Mohon tunggu...
Muhammad Rafif
Muhammad Rafif Mohon Tunggu... Novelis - Mahasiswa

Selama belum masuk ke liang lahat, selama itu pula kewajiban menulis harus ditunaikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bekerjalah Sebagaimana Engkau Bermain

13 Maret 2022   10:58 Diperbarui: 13 Maret 2022   11:03 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seringkali banyak orang yang memusingkan urusan pekerjaannya. Kadang Mumet dengan banyaknya tugas yang tidak selesai-selesai ada di kantor. Bisa juga frustasi karena Atasan yang banyak memerintah. Bisa juga karena sudah sumpek dengan situasi dan kondisi kantor yang tidak sesuai dengan apa yang ia inginkan. Memang begitulah kenyatan pada umumnya.

Tuntutan demi tuntutan yang ada di kantor seringkali membuat mereka terlena terhadap waktu. Membuat mereka mengabaikan untuk menuntun dirinya sendiri untuk tetap bahagia dan tetap tenang. sehingga pada Akhirnya, tak ada tujuan yang dicapai dari hasil kerjanya yang begitu keras. Yang ada hanya menciptakan kondisinya yang lama kelamaan semakin stres dan depresi menghadapi pekerjaan yang tiada habisnya.

Untuk itu, Mungkin saja engkau butuh rileks sebentar terhadap pekerjaan-pekerjaan yang tiada habisnya. Selanjutnya, cobalah berpikir Apakah ada yang salah dari sistem kerja kita yang tiada menentu? sehingga daya kita cepat sekali terkuras.

Mungkin pada hal ini, engkau yang bekerja, cobalah sesekali lihatlah anak kecil dalam bermain suatu permainan. Amati dan lihat ketika anak itu bermain. Apakah ketika bermain, anak itu mumet dan frustasi dengan apa yang ia mainkan? Pastinya kebalikan dari itu kan. Mereka senang dan menikmati permainan itu.

Di lain hal, ketika engkau wahai kaum pekerja, main game di Smarthpone, bagaimana perasaan anda? Tentunya hal itu membuat kita terhindar dari kepusingan-kepusingan yang ada. Betul gak?  malah ketika kita bermain game, kita menjadi lebih rileks dan bisa menjadi Obat atau penurun 'Demam pikiran' kita yang sedang diliputi oleh kemumetan dan kesumpekan yang ada.

Oleh karena nya, buatlah Pekerjaanmu seperti hendaknya ketika anak kecil bermain. ketika kamu bekerja, lakukanlah seperti engkau bermain game online. Hal ini bukan berarti menganggap pekerjaan adalah hal main-main dan tidak dilakukan dengan serius loh ya. Bukan itu yang dimaksud.

Padahal kalau kita telisik lebih jauh bahwa bermain itu karakternya ada berbagai macam loh. Yang pertama, bahwa bermain itu sifatnya serius dalam ketidakseriusan. Ketika engkau bermain Basket misalnya. Ketika engkau tidak serius dalam bermain sebuah pertandingan. 

Hanya gaya-gayaan men-dribbling bola, main bercanda dan tidak menentu, maka tim engkau pasti kalah. Artinya, bahwa bermain ini juga membutuhkan keseriusan dan konsentrasi yang mendalam, meskipun seringkali sifatnya tidak serius dalam kehidupan. 

Yang kedua, ada efek menyenangkan di dalam engkau bermain. Misalnya lagi, engkau main Mobile Legend di Handphone. Pasti yang engkau cari efek menyenangkannya kan. Mana mungkin engkau sumpek ketika memainkannya. Yang ada engkau tetap Happy walaupun dalam bermain tersebut tim engkau kalah. Benar kan?

Yang ketiga, sukarela dan bebas. Sifat ini juga ada di dalam ketika kita bermain. Cobalah engkau memaksa temenmu untuk bermain basket, padahal ia tidak berminat bermain itu. Inginnya bermain bola. Maka engkau tidak boleh memaksanya sesuai permainan yang engkau mau. 

Yang keempat, Proses lebih penting. Ketika engkau bermain sebuah game, pasti yang asiknya dan di nikmati itu adalah prosesnya. Urusan Hasil menang dan kalah, itu soal belakangan. Yang terpenting engkau merasakan bagaimana sensasinya dalam berproses.

Empat karakter diatas bisa kita lakukan sebagaimana saat kita bekerja. Serius dalam ketidakseriusan bisa engkau terapkan saat bekerja, agar engkau bisa tetap rileks dan tidak memforsir pekerjaanmu agar tidak jatuh dalam jurang kesumpekan. 

Namun, bukan berarti engkau tidak serius dalam bekerja, bisa-bisa engkau ditegur dan dipanggil atasan ke ruangannya. Selanjutnya, Buatlah pekerjaan itu seperti bermain agar engkau bisa merasakan efek yang menyenangkan. Walaupun dimarahi atasan sekalipun atau mendapatkan tugas yang berat di kantor. 

Tetaplah untuk senyum, anggap saja ini adalah bagian dari ujian dalam pekerjaan. Atau engkau bisa juga menganggap ini sebagai sebuah Casting. Sebab, semuanya akan baik-baik saja.

Tak lupa juga pekerjaan yang engkau lakukan efektifnya harus bersifat sukarela dan bebas. Maksudnya, agar engkau tidak terkungkung oleh waktu. Waktu saat engkau bekerja yang tiada menentu, sehingga engkau tau kapan engkau harus tutup laptop. Juga seharusnya kita bekerja berdasarkan kemauan dari dalam diri kita.  Tak ada unsur paksaan dari siapapun. Karena sesuatu yang tidak kita sukai, menjadikan pekerjaan kita menjadi kacau. 

Jadi, Bekerjalah berdasarkan kemampuanmu bukan mengikuti temanmu. Setelah menuruti kata hati dan menemukan pekerjaan yang sesuai, nikmati prosesnya. Karena letak perjuangan manusia yang sesungguhnya adalah ketika ia mampu menikmati dan asyik terhadap proses yang membersamai. Urusan Hasil, itu biarlah urusan sang maha rezeki. Yang pasti, semangat kita dalam berproses tiada bertepi.

Oleh karena itu, Bekerjalah sebagaimana engkau bermain. Namun bukan berarti engkau bekerja dengan main-main. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh. Namun jangan sampai pekerjaanmu, membuatmu terlena pada sesuatu hal  penting lainnya. Ledakkan daya juangmu. 

Sehingga dengan Bekerja, engkau bisa lebih bahagia. Bahagia karena kamu telah membuat perubahan dengan bekerja. Perubahan yang membuatmu menjadi manusia yang berlandaskan kebermanfaatan.

Cirinya manusia, selain berpikir dan bermain adalah bekerja. Dengan bekerja, manusia menjadi mulia. Bukan hanya itu, bekerja sebagaimana yang dikatakan Karl Marx adalah sebagai sarama manusia untuk menciptakan diri.  

Bahwa dengan engkau bekerja, engkau bisa mendapatkan pengakuan. Jadi, mau apapun model pekerjaannya, jika engkau serius, sukarela, bahagia, dan menikmati prosesnya, maka engkau layak disebut man the maker. Manusia yang menghasilkan sesuatu.

Karena nya, integrasikanlah antara bekerja dan bermain. Karena ketika engkau telah memadukan keduanya itu. Tidak berjalan sendirian. Maka, seperti apa yang disampaikan oleh Arnold Joynbee, engkau telah berada di pencapaian tertinggi. 

Ketika engkau sudah berada disana, apapun pekerjaannya, mau engkau bekerja di kantor, di lapangan terbuka, atau yang masih kuliah dan lagi menggarap skripsi. Maka, bisa dipastikan hal itu membuat engkau tentram dan bahagia.

Sekali lagi di tekankan, Bekerjalah sebagaimana engkau bermain!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun