Perang Vietnam merupakan perang yang terjadi setelah perang dunia kedua dan di tengah-tengah era perang dingin sedang berkecamuk. Tepatnya pada tahun 1954 sampai pada tahun 1975. Perang yang dikenal sebagai proses konflik berkepanjangan dari perang dingin yang mengadu antara pemerintah komunis Vietnam Utara dan sekutunya di Vietnam Selatan, dengan pemerintah Vietnam Selatan dan sekutu utamanya, Amerika Serikat.Â
Perang ini disebut sebagai bagian dari konflik regional yang lebih besar dan manifestasi dari Perang Dingin antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dan sekutu masing-masing. Amerika Serikat, Korea Selatan, Thailand, Australia, Selandia Baru dan Filipina bersekutu dengan Vietnam Selatan, sedangkan USSR dan Tiongkok mendukung Vietnam Utara yang merupakan negara komunis.
Awal mula terjadinya konflik yang berujung pada perang ini adalah ketika pada saat itu, blok poros yang pada saat itu adalah Jerman, Italia, dan juga Jepang menyerah pada sekutu.Â
Lalu Vietnam berubah statusnya dari negara jajahan menjadi status Quo. Lalu kemudian, salah satu tokoh Vietnam Utara yaitu Ho chi Minh melihat kesempatan tersebut untuk mendeklarasikan kemerdekaan bagi Republik Vietnam Utara pada tanggal 2 September 1945. dan pada saat itu jug ia menjadi Presiden pertama Republik Demokratik Vietnam namun berhaluan komunis.Â
Kemudian, Presiden Ho Chi Minh menolak adanya surat proposal yang diberikan Prancis untuk membentuk pemerintahan terbatas atas Vietnam, dan pada saat itu juga Republik Demokratik Vietnam melakukan aksi gerilya sebagai bentuk perlawanan bagi pasukan Prancis. Hal ini kemudian menjadi awal mula terjadinya peran secara resmi bagi Vietnam dan juga Prancis.
Lalu empat tahun kemudian, pada bulan Januari 1950. Republik Demokrasi Vietnam mendapat pengakuan dari Republik Rakyat Tiongkok dan juga Uni Soviet dan langsung mendapatkan bantuan pasokan perekonomian dan juga alutsista militer untuk digunakan dalam upaya perlawanan tersebut.Â
Hal ini kemudian membuat Republik Domestik Vietnam semakin gencar dalam melakukan perlawanan dengan menyerang pos-pos militer Prancis di wilayah Vietnam.Â
Kemudian Amerika mengetahui bahwa Vietnam mendapat bantuan dan pasokan dari Republik Rakyat China serta Rusia dan merasa hal ini sebagai satu ancaman bagi Amerika dengan berkembangnya paham komunisme di wilayah asia dan memutuskan membantu Prancis dengan memberikan bantuan pasokan militer juga ke wilayah Vietnam.Â
Namun dalam peperangan tersebut, pasukan vietnam dapat dengan mudah menguasai dan mendesak Prancis untuk meninggalkan wilayah Vietnam dan perang tersebut disebut dengan Perang Indocina pertama.
Lalu setelah Prancis kalah dalam perang tersebut, pada Juli 1954, terjadi Konferensi Janewa menetapkan adanya garis pembatas antara Vietnam Utara dan Selatan sebagai pemisah antara kedua wilayah tersebut.Â
Pada aris pembatasan tersebut, Vietnam Utara atau disebut juga dengan Viet Minh dipimpin oleh Ho Chi Minh, dan Vietnam selatan dipimpin oleh Kaisar Bao Dai dan Ngo Dinh Diem sebagai perdana menteri.Â
Dalam perjanjian tersebut juga disepakati adanya pemilihan dalam waktu  dua tahun ke depan untuk menyatukan Vietnam menjadi satu wilayah negara yang demokratis. Namun sangat disayangkan pemilihan ini tidak pernah terjadi dan tidak pernah dilakukan.
Lalu pada tahun 1959, terjadi lagi revolusi bersenjata yang dilakukan oleh Ho Chi Minh dengan tujuan ingin menyatukan wilayah Vietnam di bawah kepemimpinannya. Revolusi bersenjata tersebut kembali mendapatkan bantuan dari pihak Republik Rakyat China dan juga Uni Soviet.Â
Kemudian pasukan yang telah disiapkan oleh Ho Chi Minh membuat jalur perjalanan  sebagai rute serangan dan pasokan melalui wilayah Laos dan juga Kamboja. Hal ini dilakukan untuk bisa membantu efektivitas daya serang gerilya yang dilakukan.Â
Kemudian melihat terjadinya serangan yang dilakukan oleh pihak Vietnam Utara, pihak dari Amerika kemudian mengirimkan bantuannya untuk bisa membantu Vietnam Selatan dalam mengusir dan menggagalkan serangan yang dilakukan oleh Vietnam Utara. Namun justru pasukan yang dikirimkan oleh Amerika kurang memuaskan dan mengakibatkan kekalahan yang terjadi di wilayah Vietnam Selatan.Â
Hal ini kemudian membuat pihak Amerika menambah pasukannya sebanyak 300.000 pasukan dengan tujuan bisa membalas kekalahan sebelumnya. Namun hal tersebut justru membuat publik marah karena terlalu banyak korban yang berjatuhan menyebabkan terjadinya krisis sosial di wilayah tersebut. Demonstrasi dilakukan di Amerika untuk mendesak pemerintah Amerika menarik pasukannya dan memilih jalur perundingan untuk penyelesaian.Â
Lalu pada Januari 1973, terjadilah perjanjian damai yang dilakukan oleh kedua belah pihak baik dari Vietnam Utara, maupun Vietnam Selatan dan juga Amerika. Perjanjian damai itu disebut dengan Perjanjian Damai Paris. Dengan adanya perjanjian tersebut mengakhiri adanya keterlibatan Amerika dalam perang di Vietnam. Lalu Amerika menarik seluruh pasukannya yang berada di wilayah Vietnam.
Namun serangan yang dilakukan oleh Vietnam Utara belum berakhir sampai di situ. Perjanjian damai yang ditanda tangani hanya membuat Vietnam Utara semakin leluasa dalam melakukan serangannya karena tidak adanya perlawanan dari Amerika.Â
Pihak Amerika yang pada saat itu tidak mau untuk melanggar perjanjian damai yang telah di tanda tangani, hanya bisa membantu mengevakuasi warga sipil yang ingin melarikan diri dan mencari tempat perlindungan di luar wilayah perang.Â
Pada tanggal 30 April 1975, Vietnam Utara berhasil menaklukan Vietnam Selatan. Pada pukul 11 siang waktu setempat, bendera Vietnam Utara berhasil dikibarkan di istana presiden Vietnam Selatan dan pemimpin Vietnam saat itu, Duong Van Minh menyerah tanpa syarat. Ini merupakan akhir dari perang yang terjadi di wilayah Vietnam Utara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H