Dalam perjanjian tersebut juga disepakati adanya pemilihan dalam waktu  dua tahun ke depan untuk menyatukan Vietnam menjadi satu wilayah negara yang demokratis. Namun sangat disayangkan pemilihan ini tidak pernah terjadi dan tidak pernah dilakukan.
Lalu pada tahun 1959, terjadi lagi revolusi bersenjata yang dilakukan oleh Ho Chi Minh dengan tujuan ingin menyatukan wilayah Vietnam di bawah kepemimpinannya. Revolusi bersenjata tersebut kembali mendapatkan bantuan dari pihak Republik Rakyat China dan juga Uni Soviet.Â
Kemudian pasukan yang telah disiapkan oleh Ho Chi Minh membuat jalur perjalanan  sebagai rute serangan dan pasokan melalui wilayah Laos dan juga Kamboja. Hal ini dilakukan untuk bisa membantu efektivitas daya serang gerilya yang dilakukan.Â
Kemudian melihat terjadinya serangan yang dilakukan oleh pihak Vietnam Utara, pihak dari Amerika kemudian mengirimkan bantuannya untuk bisa membantu Vietnam Selatan dalam mengusir dan menggagalkan serangan yang dilakukan oleh Vietnam Utara. Namun justru pasukan yang dikirimkan oleh Amerika kurang memuaskan dan mengakibatkan kekalahan yang terjadi di wilayah Vietnam Selatan.Â
Hal ini kemudian membuat pihak Amerika menambah pasukannya sebanyak 300.000 pasukan dengan tujuan bisa membalas kekalahan sebelumnya. Namun hal tersebut justru membuat publik marah karena terlalu banyak korban yang berjatuhan menyebabkan terjadinya krisis sosial di wilayah tersebut. Demonstrasi dilakukan di Amerika untuk mendesak pemerintah Amerika menarik pasukannya dan memilih jalur perundingan untuk penyelesaian.Â
Lalu pada Januari 1973, terjadilah perjanjian damai yang dilakukan oleh kedua belah pihak baik dari Vietnam Utara, maupun Vietnam Selatan dan juga Amerika. Perjanjian damai itu disebut dengan Perjanjian Damai Paris. Dengan adanya perjanjian tersebut mengakhiri adanya keterlibatan Amerika dalam perang di Vietnam. Lalu Amerika menarik seluruh pasukannya yang berada di wilayah Vietnam.
Namun serangan yang dilakukan oleh Vietnam Utara belum berakhir sampai di situ. Perjanjian damai yang ditanda tangani hanya membuat Vietnam Utara semakin leluasa dalam melakukan serangannya karena tidak adanya perlawanan dari Amerika.Â
Pihak Amerika yang pada saat itu tidak mau untuk melanggar perjanjian damai yang telah di tanda tangani, hanya bisa membantu mengevakuasi warga sipil yang ingin melarikan diri dan mencari tempat perlindungan di luar wilayah perang.Â
Pada tanggal 30 April 1975, Vietnam Utara berhasil menaklukan Vietnam Selatan. Pada pukul 11 siang waktu setempat, bendera Vietnam Utara berhasil dikibarkan di istana presiden Vietnam Selatan dan pemimpin Vietnam saat itu, Duong Van Minh menyerah tanpa syarat. Ini merupakan akhir dari perang yang terjadi di wilayah Vietnam Utara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H