Mohon tunggu...
Muhammad Yoffy ferdiansyah
Muhammad Yoffy ferdiansyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Menulis untuk aktualisasi | Email: yoffyferdiansyah48@gmail.com | IG: yoffischivenhauer_

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Perang Dingin : Dari Radikalisme hingga Islamophobia, Benarkah Amerika adalah Dalangnya?

10 November 2024   16:35 Diperbarui: 10 November 2024   16:47 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gerakan kampanye menolak Islamophobia/RMOL.ID

Alhasil kelompok yang sebelumnya mereka danai dan besarkan pada perang Afghanistan ini pun menjadi bumerang sendiri bagi Amerika Serikat serta menjadi momok bagi negara-negara barat. Singkatnya, dari Runtutan peristiwa tersebut pada akhirnya menyebabkan timbulnya gelombang Islamophobia yang kian menyeruak di negara-negara barat.

Padahal, hal itu juga sebenarnya tidak lepas dari ulah mereka sendiri. Gerakan Teroris transnasional ini pun semakin melebarkan sayapnya ke negara-negara lain di dunia, salah satunya Indonesia.

Bahkan Terjadinya beberapa peristiwa bom di Bali juga disinyalir memiliki jalur hubungan dengan doktrin aliran islam di Afghanistan, seperti pemikiran Islam Politik Fundamental Sayyed Qutb yang pemikirannya menyebar dari Maroko hingga ke Indonesia. (Steve Coll,2004)

Maka Dari sini dapat dijadikan pembelajaran Jeli dalam untuk menilai suatu sebab, karena sesuatu tak akan menjadi akibat tanpa adanya variabel terkait. Walaupun, dalam dunia islam gerakan Radikalisme memiliki sejarah yang panjang nan rumit namun Sepertinya Barat Seakan "Hipokrit" dengan menuding biang terorisme adalah islam.

Namun Tanpa sadar, tindakan yang dilakukan oleh mereka ini justru mendorong Aksi terorisme internasional yang mereka kecam-kecam lewat sikap Islamophobia, Layaknya memberi minyak pada kobaran api yang semakin membesar lalu membakar tangan mereka sendiri.

Tetapi biar bagaimanapun, Radikalisme Agama haruslah dihindari karna itu adalah simbol dari kekakuan dan kejumudan berpikir. Serta aksi teror yang membawa ketakutan hanya akan membawa kehancuran yang menganggu stabilitas sosial dan menghambat kemajuan Peradaban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun