Mohon tunggu...
Muhammad FajarSuryana
Muhammad FajarSuryana Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris - Al Hasra

Telah mengabdikan diri sebagai guru sejak tahun 2017. Sangat tertarik dengan perkembangan budaya dan sosial serta pernah menjadi Duta Pariwisata Kota Depok atau dikenal dengan Abang Mpok Depok pada tahun 2015.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Adab & Pendidikan Gen-Z

22 Juni 2024   10:03 Diperbarui: 22 Juni 2024   10:20 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan
Generasi Z, atau yang sering disebut sebagai Gen Z, adalah generasi yang lahir antara pertengahan hingga akhir 1990-an hingga awal 2010-an. Generasi ini tumbuh dalam era digital dengan akses tak terbatas ke informasi melalui internet dan teknologi canggih. Perubahan sosial dan teknologi ini membawa dampak signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan nilai-nilai adab.

Definisi Adab dan Pentingnya dalam Pendidikan
Adab merujuk pada tata krama, sopan santun, dan etika yang mencakup bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain, lingkungan, dan dirinya sendiri. Dalam konteks pendidikan, adab sangat penting karena mencerminkan karakter seseorang dan mempengaruhi hubungan sosial serta proses belajar mengajar. Adab yang baik membantu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, harmonis, dan produktif.

Pergeseran Nilai Adab pada Gen Z
Pergeseran nilai adab pada Gen Z dapat dilihat dari beberapa aspek berikut:

1. Interaksi Sosial: Gen Z cenderung lebih terbuka dan ekspresif dalam berkomunikasi, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Meskipun keterbukaan ini memiliki sisi positif, seperti peningkatan kreativitas dan kolaborasi, namun juga memunculkan tantangan terkait etika digital, seperti cyberbullying dan oversharing.

2. Penggunaan Teknologi: Teknologi telah mengubah cara Gen Z belajar dan berinteraksi. Pembelajaran daring dan penggunaan perangkat digital dalam pendidikan memberikan fleksibilitas, tetapi juga mengurangi interaksi tatap muka yang penting untuk membangun hubungan sosial dan pengembangan nilai-nilai adab.

3. Perubahan Nilai dan Norma: Gen Z tumbuh dalam lingkungan yang lebih pluralistik dan inklusif, dengan nilai-nilai yang lebih beragam. Mereka cenderung lebih menerima perbedaan dan mendukung kesetaraan, namun ini juga dapat menyebabkan benturan dengan nilai-nilai tradisional yang masih dipegang oleh generasi sebelumnya.

Dampak Pergeseran Nilai Adab pada Pendidikan
Pergeseran nilai adab pada Gen Z memiliki dampak yang kompleks dalam pendidikan:

1. Kualitas Interaksi Guru dan Siswa: Dengan meningkatnya penggunaan teknologi, interaksi langsung antara guru dan siswa berkurang. Hal ini dapat mengurangi kesempatan untuk mengajarkan dan mempraktikkan adab secara langsung dalam situasi nyata.

2. Pembelajaran Adab dalam Kurikulum: Kurikulum pendidikan perlu beradaptasi dengan perubahan ini. Pendidikan adab dan etika harus diintegrasikan secara lebih eksplisit dalam pembelajaran digital dan daring untuk memastikan nilai-nilai ini tetap diajarkan dan diterapkan.

3. Pembentukan Karakter: Sekolah dan lembaga pendidikan perlu mengembangkan strategi baru untuk pembentukan karakter yang sesuai dengan konteks zaman. Program-program ekstrakurikuler, pelatihan soft skills, dan bimbingan konseling dapat menjadi solusi untuk menanamkan nilai adab dalam kehidupan sehari-hari siswa.

Strategi untuk Mengatasi Pergeseran Nilai Adab
Menghadapi pergeseran nilai adab dalam pendidikan Gen Z memerlukan pendekatan yang komprehensif:

1. Pendidikan Digital dan Literasi Media: Mengajarkan literasi digital dan etika berinternet sangat penting agar siswa dapat menggunakan teknologi secara bijak dan bertanggung jawab.

2. Penguatan Nilai-Nilai Adab dalam Kurikulum: Kurikulum harus mengintegrasikan nilai-nilai adab melalui berbagai mata pelajaran dan aktivitas, serta memberikan contoh nyata bagaimana nilai-nilai ini diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Pelibatan Orang Tua dan Komunitas: Orang tua dan komunitas berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai adab. Kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dapat memperkuat pengajaran adab yang konsisten dan holistik.

4. Pelatihan Guru: Guru perlu dibekali dengan keterampilan untuk mengajarkan adab secara efektif, baik melalui metode pengajaran konvensional maupun digital.

Kesimpulan
Pergeseran nilai adab dalam pendidikan Gen Z merupakan fenomena yang tidak bisa dihindari seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan sosial. Meskipun menghadirkan tantangan, pergeseran ini juga membuka peluang untuk mengembangkan pendekatan pendidikan yang lebih inovatif dan relevan dengan kebutuhan zaman. Dengan strategi yang tepat, nilai-nilai adab dapat terus dipertahankan dan bahkan diperkuat, memastikan bahwa generasi mendatang tetap memiliki etika dan sopan santun yang tinggi dalam berbagai aspek kehidupan.

Referensi
- Shafiee, M. N., & Sulaiman, T. (2020). The Importance of Character Education in 21st Century Learning: Educators' Perspective. _Journal of Education and Practice_, 11(24), 1-7.
- Rahim, H. (2018). The Role of Technology in Shaping Future Education. _Asian Journal of Education and E-Learning_, 6(3), 103-108.
- Smith, E. E., & Aaker, J. (2022). Navigating Digital Etiquette in Modern Classrooms. _Journal of Digital Learning_, 15(4), 222-235.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun