Diabetes Melitus adalah penyakit dimana kadar gula dalam tubuh meningkat atau dikenal juga dalam istilah medis disebut sebagai hiperglikemi. Mengapa hal ini dapat terjadi?
Gula darah manusia secara umum diatur oleh sebuah hormon, hormon itu adalah hormon insulin. Hormon ini dihasilkan oleh Sel-Î’ Pankreas. Hormon ini bertanggung jawab untuk menurunkan kadar gula darah berlebih. Serta dia memiliki fungsi sebagai katalis gula darah masuk ke dalam sel.Â
Lalu seberapa pentingkah gula bagi tubuh kita?
Gula sangat penting bagi tubuh kita, gula ini berperan sebagai sumber tenaga sel. gula ini akan dimasukan ke dalam sel dan akan diubah dalam proses metabolisme sel untuk selanjutnya diubah menjadi ATP untuk sel.
Lalu apa saja klasifikasi diabetes melitus?
Diabetes Melitus secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu Diabetes Melitus tipe 1 dan Diabetes Melitus tipe 2.
Diabetes Melitus tipe 1 terjadi ketika terjadi kerusakan pada Sel-Î’ Pankreas, kerusakan ini bisa terjadi karena banyak hal, biasanya terjadi karena adanya proses autoimun atau sel tubuh gagal mengenali sel dirinya sendiri. Kerusakan ini menyebabkan pankreas tidak bisa menghasilkan hormon insulin dan tubuh tidak memiliki hormon insulin, kejadian ini menyebabkan kadar gula dalam darah akan meningkat dan dapat memicu kerusakan organ organ dalam tubuh
Diabetes Melitus tipe 2 terjadi karena sel sel dalam tubuh gagal mengenali hormon insulin, kejadian ini dikenal juga sebagai resistensi insulin. Diabetes Melitus tipe 2 ini merupakan penyakit yang paling banyak ditemui di Indonesia.
Selain dua klasifikasi tersebut dikenal juga adanya Diabetes Gestasional yang merupakan diabetes terjadi pada ibu hamil, dan biasanya terjadi pada trimester 2 atau 3. Namun diabetes ini bisa sembuh ketika persalinan sudah selesai.
Lalu apa saja gejala Diabetes Melitus?
Gejala diabetes melitus sangat banyak, namun ada 3 tanda gejala utama yang seringkali muncul pada seseorang yang terkena diabetes melitus. 3 tanda gejala utama ini seringkali disingkat dengan 3P yaitu Polifagi, Poliuri Dan Polidpsi.
Lalu apa saja maksud dari 3P itu?
Yang pertama yaitu Polifagi, artinya banyak makan, penderita Diabetes Melitus seringkali merasa dirinya selalu lapar sehingga pasien akan makan terus menerus, hal ini dikarenakan pada penderita diabetes ada gangguan pada pengaturan lapar.Â
Yang kedua yaitu Poliuri, artinya banyak kencing, pada penderita diabetes mereka akan memiliki volume urin yang banyak sehingga penderita banyak kencing, hal ini dikarenakan filtrasi pada ginjal yang tinggi sehingga urin banyak juga. Terutama pada malam hari.
Yang ketiga adalah Polidipsi, artinya merasa haus, pada penderita diabetes seringkali merasa haus, sehingga banyak minum.
Selain tiga tanda tadi, ada satu tanda lagi yang khas yaitu penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, pada pasien penderita diabetes, seringkali tanda yang dikenali dahulu adalah adanya penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.Â
Selain itu, ada tanda yang lain yaitu penglihatan yang rabun, sering merasa lemas, penurunan massa otot, mulut kering, gatal di kulit.
Diabetes Melitus ini memiliki beberapa faktor resiko yaitu, memiliki keluarga dengan Riwayat Diabetes Melitus baik tipe 1 atau tipe 2. Menderita penyakit autoimun, memiliki berat badan berlebih atau obesitas, menderita tekanan darah tinggi.
Diabetes melitus ini punya beberapa komplikasi yang berbahaya, seperti stroke, penyakit jantung, gagal ginjal kronis ,gangguan penglihatan dan lain lain.Â
Diabetes Melitus ini bisa ditegakan dengan beberapa pemeriksaan,seringkali pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan gula darah. Yang sekarang banyak sekali dan mudah untuk dilakukan, bahkan kita bisa dengan mudah periksa kadar gula darah kita secara mandiri dengan alat yang disebut glukometer.
Pengobatan diabetes ini bisa dilakukan tergantung pada jenis diabetes yang dialami oleh pasien, bisa dilakukan dengan pemberian obat obatan dan pengaturan gaya hidup atau life style yang tepat.Â
Kita sebagai orang awam mulai dari sekarang bisa secara mandiri untuk melakukan perubahan life style yang tepat, dengan konsumsi buah, protein serta makanan rendah kalori. Serta diselingi dengan olahraga teratur. Mulai dari pagi bisa olahraga dengan jogging sekitar tempat tinggal kita atau kita bisa berolahraga dengan kawan kawan kita seperti futsal, sepak bola atau yang lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H