Tuhan menciptakan manusia berbeda dengan hewan. Manusia diberikan akal agar selalu bersyukur dan berpikir positif akan nikmat yang selalu diberikan. Maka hal ini telah dibahas dalam al-Qur'an surah Ad-Dhuha ayat:3
''Ma Wadda'aka robbuka wama qola'' (Tuhanmu tiada meninggalkanmu dan tiada pula benci kepadamu''.
Tafsir Juz 'Amma / Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan, anggota Lajnah Daaimah (Komite Fatwa Majelis Ulama KSA)
Tuhanmu tidak meninggalkanmu wahai Muhammad, dan tidak pula benci kepadamu, ayat ini turun ketika wahyu dari Allah terhenti untuk beberapa saat kepada Rasulullah , dan Jibril juga tak kunjung datang menghampiri beliau sampai akhirnya Rasulullah merasa gundah dengan keadaan yang beliau hadapi saat itu, dan saat itulah para kaum kuffar berkata kepada Rasulullah :wahai Muhammad sesungguhnya tuhanmu telah berhenti memperhatikanmu dan menyayangimu, bahkan sebagian dari merka ada yang mengatakan: kami tidak melihat syaithonmu melainkan telah meninggalkanmu wahai Muhammad, mereka menyebut apa yang datang kepada Nabi Muhammad dari wahyu adalah syaithon, maka Rasulullah pun merasa sempit hatinya dan galau, yang diragukan oleh beliau bukanlah Tuhanya melainkan perkataan para kaum Kuffar lah yang membuatnya gelisah.
Hingga akhirnya Allah menyemangati Rasul-Nya dengan menurunkan ayat ini. Tuhanmu tidak meninggalanmu wahai Muhammad, seperti yang dikatakan oleh orang-orang kafir dan tidak pula membencimu, ayat ini turun sebagai pembantah terhadap perkataan kaum kuffar kepada Nabi Muhammad
Surah Al-Baqarah: 216
''Kutiba alaikumul Qitalu Wahuha Kurhullakum. Waasaaaa angtakrohu huwa saiaw wahuha khirul lakum. Waasaaa ang tuhibbu saiaw wahuwa sarrul lakum. Waallahu ya'lamu waangtum la ta'lamun'' (Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui).
Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Allah telah mewajibkan kalian (wahai kaum Mukminin), untuk memerangi orang-orang kafir, sedang perang itu perkara yang tidak kalian sukai secara naluri, lantaran berat dan banyaknya ancaman bahaya padanya. Namun, terkadang kalian membenci suatu perkara, padahal hakikatnya nya merupakan suatu yang lebih baik bagi kalian. dan terkadang kalian menyukai sesuatu karena ada kesempatan bersantai atau kesenangan sementara, padahal perkara itu buruk bagi kalian. Allah mengetahui apa yang terbaik bagi kalian, sedang kalian tidak mengetahuinya. Maka bersegeralah untuk berjihad di jalan Nya.
Begitupun apa yang dikatakan Mahatma Gandhi, seorang pemimpin spiritual dan politikus dari India. Gandhi adalah salah seorang yang paling penting yang terlibat dalam Gerakan Kemerdekaan India dari Inggris. Ia adalah aktivis yang menggunakan perlawanan tanpa kekerasan, mengusung gerakan kemerdekaan melalui aksi demonstrasi damai. Gandhi adalah seorang Hindu lahir pada 2 Oktober 1869 di negara bagian Gujarat di India, di juga menyukai pemikiran dari berbagai agama. Dia yang berusaha mendamaikan diskriminasi atau pemisahan ras yang dilakukan oleh kulit putih di sebut dengan Apartheid. Salah satu quotesnya adalah;
Keep your thoughts positive because your thoughts become your words. Keep your words positive because your words become your behavior. Keep your behavior positive because your behavior become your habits. Keep your habits positive because your habits become your values. Keep your values because your values become your destiny. (Mahatma Gandhi).
Jagala pikiran anda agar tetap positif karena pikiran anda akan menjadi perkataan anda. Jagalah perkataan anda karena ia akan menjadi tingkah laku anda. Jagalah tingkah laku anda karena dia akan menjadi kebiasaan anda. Jagalah kebiasaan anda agar tetap positif karena ia akan menjadi nilai hidup anda. Jagalah nilai hidup anda agar tetap positif karena ia akan menjadi tujuan hidup anda.
Maka dalam ilmu psikologi orang yang selalu berpikir positif itu dapat menurunkan kecemasan karir. Tercatat Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga Februari 2023 jumlah pengangguran sebanyak 7,99 juta orang. Kecemasan menghadapi masa depan adalah emosi yang tidak menyenangkan yang terkait dengan berbagai masalah yang harus dihadapi dalam masa perkembangannya yang berpengaruh pada aspek afektif, kognisi, dan pehlaku. Masalah yang menjadi sumber kecemasan dalam menghadapi masa depan berkaitan dengan masalah pendidikan, pekerjaan dan kehidupan berkeluarga. Kecemasan inilah seorang berfikir pada suatu kegagalan dimasa mendatang.
Maka salah satu caranya dengan berpikir positif. Berpikir positif merupakan usaha mengisi pikiran dengan berbagai hal yang positif atau muatan yang positif. Individu yang berpikir positif akan melihat setiap kesulitan dengan cara yang gamblang dan polos serta tidak mudah terpengaruh, sehingga tidak mudah putus asa oleh berbagai tantangan ataupun hambatan yang dihadapi. Individu yang berpikir positifselalu didasarkan fakta bahwa setiap masalah pasti ada pemecahan dan suatu pemecahan yang tepatselalu melalui proses intelektual yang sehat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H