Mohon tunggu...
Muhammad SyaifulArief
Muhammad SyaifulArief Mohon Tunggu... Guru - Roosibun writer

رب سكوت ابلغومن كلام

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

UIN Sunan Kalijaga: Mengenali Sosial-Radikalisme Kedekatan HTI

4 November 2022   14:39 Diperbarui: 4 November 2022   14:42 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau menemuka bulletin Al-Islam, kaffah setiap hari jum'at itu merupakan bulletin dari Hizbut Tahrir Indonesia. Kita tidak bisa mengenali secara fisik, terkadang mereka juga tidak memakai cadar. Namun ketika sudah bersosial akrab kita akan tahu sifat mereka. Kita akan didorong untuk mengikuti kajian yang mereka ikuti. Mereka akan mengenalkanya dengan musyrifnya, sehingga dibangunlah kedekatan untuk masuk ranah Halakah. Cara mengenali Sosial Hizbut Tahrir Indonesia

  • Model Sosial Tatsqif yang dibangun untuk mendoktrin para pengikutnya, kebanyakan kaum remaja yang rentan iman. Khususnya mahasiswa, sebagai objek sasaran HTI. Awal masuk dibawah oleh Abdurahman Al-Baghdadi, Mubalig aktivis Hizbut Tahrir dari Australia berasal dari Yordania. Datang ke Bogor untuk mengajar di pesantren Al-Ghazali, masjid Al-Ghifari IPB dijadikan penyemaian ideologi HT kepada mahasiswa.
  • Karena sudah dibekukan sehingga pelarangan dakwah ditempat umum. Muyrif mengudang remaja itu dengan datang kerumah atau musyrifnya yang datang kerumahnya. Mereka mencoba membangun kedekatan sosial, awal-awalnya membangun kedekatan sosial dengan senda gurau, menyuguhkan makanan hingga masuk ranah sistem kafir.
  • Sosial Tafa'ul, berinteraksi yang membangun dari bawah, orientasi memurnikan Amar ma'ruf nahi munkar. Membangun masyarakat kearah lebih baik dengan melalui perbaikan dan perubahan. Objek sasaran masyarakat dengan kondisi kemiskinan, harta benda, ilmu, etika mereka rangkul dengan membenturkan kondisi pemerintahan dan korupsi yang kacau. Sehingga banyak masyarakat yang tersadarkan. Hal inilah membangun rakyat menjadi manusia seutuhnya, lahir batin dunia akhirat.
  • Sosial Istilamu al-hukmi, menerapkan Islam yang peraktis. Hal inilah dilakukan apabila telah mengalami halakah selama 6 bulan lebih. Hingga pertanyaan terakhir muncul ''apa kamu menerima bahwa HTI itu benar? Sehingga kalau sudah yakin akan belanjut kepada halakah level yang tinggi. Perkataan, status mereka akan selalu kontra dengan kebijakan pemerintah. Mereka tidak akan pernah setuju, selalu mengorek-ngorek kesalahan sehingga diharuskan sistem khilafahlah yang tepat.

Mereka yang tidak lulusan pesantren kemudian masuk UIN Sunan Kalijaga menjadi target yang rentan untuk disusupi pikiran radikal. Bahkan yang sudah kelas pesantren terkadang sikap apotisme muncul karena ingin merasa bebas sehingga menjadi liberalisme. Berbagai macam isu mengenai Multikulturalisme, Pluralisme, transgender akan berbenturan selalu dengan mereka yang tinggal di Yogyakarta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun