Masalah ini timbul karena kurangnya kemampuan berhubungan dengan lingkungan sosial atau lingkungan sosial itu sendiri kurang sesuai dengan keadaan diri. Dalam kasus seperti ini, seorang konselor di butuhkan untuk menguatkan jiwa sosial individu agar lebih bisa bergaur serta menerimah lingkungan dimana mereka tinggal.
6. Masalah Pribadi
Setiap individu pasti memiliki masalah yang menyangkut dirinya. Berbagai latarbelakang yang berbeda akan menjadi alasan utama hadirnya masalah ini. Dalam situasi tertentu, manusia dihadapkan pada suatu kesulitan yang bersumber dari dalam dirinya. Masalah-masalah tersebut timbul karena individu merasa kurang berhasil dalam menghadapi dan menyesuaikan diri dengan hal-hal yang ada dalam dirinya sendiri.
Seperti yang sudah di jelaskan di awal kalimat. Selanjutnya, penulis akan memberikan gambaran terhadap teknik yang bisa di lakukan dalam proses bimbingan dan konseling. Adapun teknik yang akan di angkat dalam artikel ini adalah studi kasus. Pemilihan studi kasus merupakan cara untuk menemukan bukti atau data secara komprehensif dan intregatif.Â
Terutama dalam memahami sikap, sifat, masalah, dan data dari individu. Dalam bimbingan dan konseling, studi kasus di artikan sebagai proses pemahaman klien atau individu untuk menemukan masalah apa yang sedang dihadapi sehingga bisa menghasilkan rumusan solusi yang bisa membawa arah positif serta membimbing individu agar lebih berani dan mengembangkan potensi yang dimiliki.
      Adapun hal-hal yang bisa di laksanakan dalam studi kasus, sebagai berikut:
1. Mengenali gejala
Seperti yang sudah di jelaskan sebelumnya, setiap individu memiliki karateristik masalah yang berbeda-beda. Dalam tahap ini, pengenalan gejala atau masalah adalah hal yang dasar untuk menemukan problem solving terhadap masalah yang sedang di hadapi oleh klien.
2. Membuat deskripsi secara objektif
Setelah itu, objektivitas terhadap masalah di perlukan untuk mempersempit masalah. Sehingga, jalan keluar bisa di temukan.
3. Mempelajari lebih lanjut aspek