Mohon tunggu...
Muhammad YusufHamka
Muhammad YusufHamka Mohon Tunggu... Lainnya - Akun ini hanya untuk orang yang ingin membaca dengan tulus

Hanya manusia seperti anda

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Baik Berkomunikasi Sesuai Wahyu Tuhan

19 Januari 2022   13:47 Diperbarui: 19 Januari 2022   13:50 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muhammad Yusuf Hamka

Mahasiswa FISIP UHAMKA / 2006015336

Dewasa kini muslim sedang krisis moralitas dalam berkomunikasi, khususnya di Indonesia. Banyak sekali muslim -- muslimah dari usia anak -- anak sampai dewasa dalam komunikasi verbalnya yang menggunakan kata -- kata kasar dalam kesehariannya. Di setiap obrolan mereka dengan teman, atau bahkan orang tua, mereka menggunakan kata -- kata keras dan kasar,  ini tentu tidak mengadopsi nilai -- nilai islam yang mereka yakini dalam kehidupannya.

Hal ini tentu ada faktor penyebab, yang salah satunya adalah orang tuanya sendiri. Banyak di antara mereka tidak mencontohkan berkata yang  baik pada anaknya, kadang mereka marah dengan mengeluarkan kata -- kata kasar di hadapan anaknya , sehingga hal ini membuat mereka meniru kata -- kata tersebut. Bukan hanya orang tua yang mencontohkan demikan, mirisnya banyak sebagain ustadz atau ulama pun menggunakan kata -- kata kasar dalam pidato atau ceramahnya, hal ini pun dapat menambah kelaziman untuk berkata -- kata kasar.

Walau ada faktor lain yang menjadi penyebab dari lazimnya kata -- kata kasar diungkapkan, tetapi orang tua dan tokoh seperti ustadz atau ulama adalah faktor  terbesar dari kasus ini, sebab mereka adalah tokoh yang dianggap baik untuk ditiru dan diikuti.

Allah menurunkan agama islam sudah di level sempurna, yang mana dari mulai masalah ritual ibadah, hukum, dan bahkan  akhlak muslim pun sudah dituangkan secara jelas di Al -- Qur'an dan dari kehidupan utusanNya (Rasulullah), khusus dalam hal berkomunikasi dengan baik pun sudah ada perintah tentang itu.

Allah berfirman dalam surat An -- Nissa ayat 5 yang berbunyi

"Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya[268], harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka Qaulan Ma'rufa --kata-kata yang baik."

Allah menyuruh kita berkata dengan Qoulan Ma'rufa, Qaulan Ma'rufa artinya perkataan yang baik, ungkapan yang pantas, santun, menggunakan sindiran (tidak kasar), dan tidak menyakitkan atau menyinggung perasaan. Qaulan Ma'rufa juga bermakna pembicaraan yang bermanfaat dan menimbulkan kebaikan (maslahat).

Sudah sepantasnya kita sebagai muslim menggunakan kata -- kata yang baik (Qoulan Ma'rufa) di kehidupan kita, yang bermanfaat dan menghasilkan kebaikan dalam kata -- kata itu.

Kemudian kata -- kata yang kita sematkan juga harus lemah lembut (Qaulan Layina) dan tidak keras walau kita lagi dalam kondisi marah, ini yang menjadi kelemahan manusia, karena mengikuti hati yang memanas kemudian diterapkan dalam bentuk verbalnya juga dengan bentuk kata bernada keras

Qaulan Layina berarti pembicaraan yang lemah-lembut, dengan suara yang enak didengar, dan penuh keramahan, sehingga dapat menyentuh hati.

Allah Berfirman dalam surat Thaha ayat 44

"Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan Qulan Layina --kata-kata yang lemah-lembut..."

Ayat di atas adalah perintah Allah SWT kepada Nabi Musa dan Harun agar berbicara lemah-lembut, tidak kasar, kepada Fir'aun. Dengan Qaulan Layina, hati komunikan (orang yang diajak berkomunikasi) akan merasa tersentuh dan jiwanya tergerak untuk menerima pesan komunikasi kita.

Dengan berkomunikasi Qaulan Ma'rufa dan Qaulan Layina, kita bisa lebih efektif pada komunikasi yang kita jalani, dari kata -- kata yang baik dan lembut pasti lebih mudah diterima oleh semua kalangan, dan hasilnya bisa lebih dari itu, dengan kata -- kata yang baik dan lembut bisa lebih efektif untuk memberi sinyal kepada emosionalnya. Dan ketika sudah dirasakan dengan perasaannya tentu akan berdampak lebih lanjut pada perilakunya. Sungguh luar biasa ketika nilai -- nilai islam diterapkan dalam kehidupan.

Rujukan :

https://romeltea.com/komunikasi-islam-makna-dan-prinsip/#:~:text=Pengertian%20Komunikasi%20Islam%20Komunikasi%20Islam%20adalah%20proses%20penyampaian,Islam%20yang%20kedua%20ini%20semakna%20dengan%20komunikasi%20dakwah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun