Dengan gejala tersebut bisa dipastikan bahwa Rosie adalah benar-benar gen z yang sangat memedulikan kepentingannya, sangat terkena dampak negatifnya sebuah gadget dan tidak memedulikan ibunya yang sedang mencarinya untuk memastikan Rosie aman dan tidak sedang dalam bahaya dan kakaknya archie yang sedang dalam sakit berbahaya sekalipun.
Dengan tema yang kuat dan karakter yang mendalam, "Leave the World Behind" tidak hanya menyajikan hiburan apokaliptik yang mendebarkan, tetapi juga mempersembahkan refleksi mendalam tentang bagaimana generasi Z berinteraksi dengan dunia sekitarnya, terutama dalam menghadapi krisis global. Dalam kontrast antara kepentingan pribadi Rosie dan ketidakpastian global, film ini menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana kita, sebagai penonton, dapat memahami dan mengidentifikasi diri dalam nilai-nilai dan kecenderungan generasi muda ini.
Leave the World Behind" bukan sekadar tontonan; film ini mengajak penonton untuk merenungkan peran teknologi dan nilai-nilai pribadi di dunia modern yang terus berkembang, menghadapi tantangan yang lebih besar daripada bencana digital semata. Dalam pengembangan cerita ini, penonton dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan yang mendalam, memicu refleksi tentang peran teknologi dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana nilai-nilai pribadi kita dapat membentuk respons terhadap krisis global.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H