Dengan mengenal hal dasar maupun identitas nasional, tentunya mereka lebih siap dalam menjawab tantangan-tantangan dan masalah yang mungkin timbul dari  ranah tersebut. Sehingga pendidikan dapat disimpulkan sebagai jembatan penting menuju masyarakat yang paham akan jati diri bangsanya dan akses bagi suatu bangsa dalam mengenalkan identitas nasionalnya sebagai ciri khasnya.
Menurut John J. Cogan, Pendidikan Kewarganegaraann adalah suatu mata pelajaran dasar di sekolah yang dirancang dalam rangka mempersiapkan warga negara sejak dini, agar kelak setelah dewasa dapat berperan aktif dalam masyarakatnya.[1]Â
Jadi, adanya pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan mempersiapkan peserta didik memiliki komitmen dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu rangkaian untuk mengarahkan warga negara menjadi masyarakat yang berkarakter, bercitra, dan hebat dalam penjagaannya terhadap negara. Â
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu ujung tombak dari pendidikan multikultural dalam rangka pembentukan karakter warga negara yang menghargai identitas. Sebagaimana diungkapkan oleh Banks bahwa pendidikan multikultural membawa peserta didik untuk memahami implikasi budaya ke dalam sebuah mata pelajaran.[5]Â
Oleh karena itu, Pendidikan Kewarganegaraan menjadi sangat penting bagi terbentuknya karakter suatu bangsa. Dengan terciptanya karakter yang baik dan unggul, diharapkan dapat menciptakan integrasi nasional dan hal-hal positif yang mendukung terwujudnya tujuan suatu bangsa sebagaimana tertuan dalam Pancasila dan UUD 1945.
Hal-Hal Yang Melemahkan Jati Diri Bangsa
Salah satu tantangan di era global adalah bercampurnya kebudayaan yang datang dari berbagai tempat ke dalam masyarakat Indonesia. Dalam kondisi demikian diperlukan penguatan pendidikan karakter, baik secara konvensional maupun melalui literasi digital. Di antarannya adalah dengan mengampanyekan kembali nilai-nilai yang terkandung dalam empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika, serta mengetengahkan nilai-nilai keagamaan yang moderat kepada masyarakat sebagai benteng dari arus globalisasi.
Di suatu sisi dampak globalisasi memberikan keuntungan bagi bangsa ini, yaitu dengan globalisasi bangsa ini dapat tampil dengan segala keunikan ciri khas dan budaya yang dimilikinya di hadapan negara-negara yang ada di dunia ini dan menjadi dikenal.Â
Di suatu sisi globalisasi memberikan dampak yang buruk bagi bangsa ini, yaitu negara lain dapat dengan mudah mengakses mengenai segala sesuatunya mengenai negara ini tanpa adanya penyaringan dan kebenarannya belum tentu benar.Â
Tidak dapat dipungkiri masyarakat Indonesia telah banyak mengadopsi budaya barat sebagai gaya kehidupan mereka. Budaya barat sudah menjadi gaya (trend) bagi kehidupan mereka, karena itu kebudayaan-kebudayaan Indonesia mulai terkikis secara perlahan.
Westernisasi merupakan hasil (produk) dari adanya globaliasi. Kebanyakan yang menirukan gaya ini adalah kaum remaja yang masih mencari tau jati dirinya sendiri dengan mengikuti gaya berpakaian dan tingkah laku yang tidak sesuai dengan budaya dan khasanah Indonesia serta telah melunturkan nilai dan norma.Â