3.Harus selesai!
Ketika mengirimkan proposal, ada surat pernyataan kesanggupan pelaksanaan yang mengartikan apa yang kita ajukan harus bisa terealisasi, termasuk film dan game !
4.Tidak bisa dikomersialkan!
Dalam pengertian FBK, dijelaskan "Fasilitasi Bidang Kebudayaan adalah kegiatan pendukungan yang bersifat stimulus yang diberikan kepada perseorangan/kelompok, bersifat non-fisik dan non-komersil serta dapat diapresiasi masyarakat dan pemangku kepentingan (stake holder) secara luas". Hal ini membuat semua produk keluaran FBK harus non-komersial atau gratis. Jadi harus cari akal ya kalau mau cari keuntungan tanpa perlu mengkomersialkan produk hasil FBK!
Demikian apa yang bisa saya sampaikan. Surat rekomendasi bisa saja didapatkan kalau bisa menjelaskan kepada pihak dinas (kalau perlu kepala dinasnya) kelebihan proyek yang diusulkan. Yang  jelas rancangan anggaran harus jelas dari awal dan ketika proses, masih memungkinkan menggeser pos anggaran jika memberikan penjelasan kepada panitia.
Saya cukup terharu karena sejak 2015, ini adalah tahap paling tinggi dalam kehidupan saya karena terlalu banyak kegagalan dalam pencari pendanaan sekaligus menanggung beban berat karena proyek game ini harus selesai!
Semoga di tahun depan FBK tetap ada karena ada tidaknya tergantung dengan kesuksesan FBK tahun ini. FBK gelombang pertama ada masalah ketika pengolalaan dana oleh penerima bahkan diantaranya rekeningnya sudah tidak aktif. Jika FBK gelombang kedua tidak berjalan sesuai harapan, bisa jadi ini yang pertama dan yang terakhir. Semoga FBK tahun ini sukses!
srivijaya jaya siddhayatra subhiksa nityakala
Proses pengembangan Dato of Srivijaya  bisa diikuti di https://twitter.com/Pedalahusa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H