Siapa itu Inca? Dan kenapa mereka dipanggil begitu? Mungkin menjadi pertanyaan sepele ketika masih duduk dibangku SMA, khususnya bagi siswa yang jurusannya IPS. Pertanyaan tersebut gampang untuk dijawab sekaligus lumayan ribet dijelaskan secara detail. Pemakaiannya juga sangat beragam, terutama jika hanya menyebut Inca yang konotasinya tidak ada kata tambahan sebelum atau sebelumnya. Jika berhadapan dengan kata tersebut, dibenak kita sebagai pembaca ataupun pendengar langsung terbayang dengan suku yang ada di Amerika Selatan ataupun peninggalan mereka seperti Machu Pichu yang ada di Peru, karena memang lebih mudah dijelaskan seperti itu.
Hal tersebut mungkin ada benarnya, namun tidak selalu tepat. Ada beberapa miskonsepsi yang kita ketahui atau pahami mengenai mereka, seperti bentuk dari wilayah kekuasaanya, seperti apa mereka berhubungan dengan dunia luar, dan kenapa mereka disebut Inca atau "the Inca" bukan suku atau orang Inca. Untuk dapat membuka tabir informasi yang mungkin malas untuk kita akses dan baca, saya sebagai penulis memberikan beberapa informasi kepada kalian, pembaca saya.
Â
1. Siapa mereka?
Mereka merupakan penduduk daerah pegunungan Andes yang ada di Peru, yang merupakan daerah awal kerajaan mereka berdiri. Mereka berasal dari berbagai wilayah Amerika Selatan dan berakhir di bagian pegunungan Peru dengan membawa budayanya masing-masing, seperti Chavn horizon, Moche, Paracas, Nazca, dan Tiahuanaco yang biasanya menandai asal dari orang atau komunitas tertentu. Dari beberapa budaya tersebut, terbentuklah komunitas dan masyarakat yang sudah kompleks, yang sisa peradabannya bisa kita jumpai sampai sekarang. Namun, mereka sendiri tidak pernah diketahui menyebut diri sebagai Inca atau orang Inca seperti yang ada dalam beberapa buku seperti The Incas (2015) dan The Empire of The Incas (2009).
2. Inca pertama
Dalam sejarahnya komunitas besar di daerah pegunungan Andes ini tidak lepas dari mitos yang menyertainya. Yang sangat pasti adalah pemimpin pertama mereka adalah Manco Capac (sekitar 1200 M) yang merupakan pemimpin grup kecil dari Cuzco yang ada di pegunungan Andes. Dari wilayah ini, Manco Capac mulai mengajak kelompok kecil sekitarnya untuk bergabung dengannya yang lambat laun membuat kelompok Manco Capac makin besar yang mengantarkannya sebagai raja dari kelompoknya. Anaknya, Sinchi Roca (1228-1258 M) kemudian mewarisi kedudukan ayahnya dan mulai mengembangkan kerajaannya, seperti membangun lebih banyak lahan pertanian.
Pemimpin ke-6 dari kerajaan untuk pertama kalinya memakai nama Inca pada namanya, Inca Roca. Dalam bahasa Quechua, Inca berarti pemimpin atau ketua. Ketika memerintah, Inca Roca sangat tertarik pada pembangunan jalan, perencanaan kota, arsitektur, dan pengembangan saluran air. Ia lebih senang disebut sebagai "Sapa Inca" sebagai julukannya yang berarti pemimpin yang unik atau unique chief. Dari keterangan tersebut, penamaan dari Inca lebih melekat kepada pemimpin mereka bukan rakyat yang sebagai objek kerajaan.
3. Penyebutan mereka sebagai Inca
Masyarakat yang tinggal di kawasan kekuasaan Inca lebih sering menyebut kerajaan mereka sebagai Tawantinsuyu (dalam Quechua diartikan sebagai "empat wilayah bersama"). Penyebutan mereka mereujuk pada kawasan kekuasaan Inca yang kala itu sangat luas terdiri dari 4 wilayah yang tiap wilayah memiliki keragaman populasi, lingkungan, dan sumberdayanya sendiri-sendiri. Wilayahnya yang besar disebabkan hubungan Cuzco dengan wilayah lain, yang sebagian besar untuk keuntungan kedua belah pihak kemudian menggabungkan diri dan ekspansi militer kerajaan, terutama sejak Pachacuti (1438-1471 M) memerintah kerajaan.
Setelah para pendatang dari Spanyol datang ke Amerika Selatan pada akhir abad ke-15, beberapa peradaban yang ada mulai runtuh. Tawantinsuyu juga mengalami kemunduran akibat kematian Huayna Capac akibat penyakit cacar yang kemudian menyebabkan perang Saudara antara penerusnya, Huscar dan Atahuallapa. Diperparah dengan datangnya conguistador Spanyol ke kawasan kekuasaan Inca, akhirnya kerajaan Tawantinsuyu runtuh dan kemudian menjadi kawasan takhlukan Spanyol di Amerika Selatan.
Perlu diketahui, orang Spanyol yang datang ke kawasan Peru secara personal menemui sang Inca, Atahuallapa bersama dengan para misionaris mereka. Setelah kejadian penaklukan Tawantinsuyu oleh Spayol, masyarakat yang ada kemudian menjadi subjek dari kolonial Spanyol. Orang Spanyol kemudian lebih memilih menyebut mereka sebagai orang Inca sebagai generalisasi untuk masyarakat yang tinggal di kawasan pegunungan Peru atau bekas kerajaan yang dipimpin para Inca. Yang membuat konteks dari kata tersebut menyangkut masyarakat, budaya, dan peradabannya dan hal ini bertahan sampai sekarang.
Dari tulisan yang lumayan panjang ini setidaknya dapat dipetik kesimpulan kalau penyebutan Inca sebagai orang, budaya, dan sebuah peradaban sangat dipengaruhi oleh pengaruh luar yakni Spanyol.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H