Mohon tunggu...
Muhammad Farizal
Muhammad Farizal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Ekonomi Pembangunan, ITS Mandala Jember

Hobi futsal

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Seruan Peduli Pilkada, Rakyat Bukan Hanya Pemilih

23 Agustus 2024   05:30 Diperbarui: 23 Agustus 2024   13:16 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) yang mengacu pada pemilihan kepala daerah di Indonesia di mana warga negara memilih untuk memimpin pemerintahan daerah, seperti gubernur, bupati, dan walikota. 

Pemilihan umum ini merupakan bagian penting dari desentralisasi Indonesia. sistem politik, memberikan otonomi lebih kepada daerah untuk memilih pemimpinnya secara langsung. 

Pilkada biasanya diadakan setiap lima tahun sekali dan sangat kompetitif, sering kali melibatkan banyak kandidat dari partai politik yang berbeda. 

Kontestasi digelanggang pilkada tidak kalah menarik dengan pilpres, yang diwarnai persoalan hampir sama yaitu upaya revisi undang-undang oleh elit politik, mengingat pilpres dan pilkada merupakan rangkaian pemilu yang harusnya menjadi pesta rakyat untuk menentukan nasib mereka, bukan justru menyelundupkan kepentingan kelompok tertentu untuk memperoleh kursi kekuasaan.

Peduli Pilkada Rakyat Selamat

Peduli Pilkada Rakyat Selamat adalah slogan yang menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) untuk memastikan pemimpin yang terpilih benar-benar memperhatikan kesejahteraan rakyat. 

Slogan ini juga menyoroti bahwa keterlibatan aktif masyarakat dalam proses demokrasi, seperti Pilkada, dapat membantu memastikan keamanan dan kesejahteraan rakyat dalam jangka panjang.

Dengan berpartisipasi dalam Pilkada, masyarakat memiliki kesempatan untuk memilih pemimpin yang memiliki komitmen terhadap kepentingan publik dan yang dapat membawa perubahan positif bagi daerah mereka. 

Selain itu, slogan ini juga mengingatkan bahwa pilihan yang tepat dapat berdampak langsung pada keselamatan dan kesejahteraan seluruh warga negara. Slogan ini saya gunakan untuk mendorong kesadaran dan partisipasi publik dalam Pilkada.

Peduli Pilkada Selamatkan Rakyat Pinggiranran 

Peduli Pilkada Selamatkan rakyat pinggiran adalah sebuah seruan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada).

Jadi dengan fokus khusus pada kelompok-kelompok yang termarginalkan atau kurang diperhatikan, seperti masyarakat di daerah terpencil, kaum miskin, dan kelompok rentan lainnya.

Seruan ini mengingatkan bahwa Pilkada bukan hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga tentang memastikan bahwa semua suara, termasuk mereka yang berada di pinggiran atau sering terabaikan, didengar dan dihargai. 

Setelah meningkatkan partisipasi kelompok-kelompok ini, harapannya adalah kebijakan dan keputusan yang diambil oleh pemimpin terpilih akan lebih inklusif dan memperhatikan kepentingan seluruh lapisan masyakat.

Partisipasi masyarakat dalam pilkada sangat penting karena mereka memiliki peran langsung dalam menentukan pemimpin yang akan memimpin daerah mereka selama beberapa tahun ke depan, oleh karenanya keberlangsungan pilkada rakyat harus mengambil peran .

Peran Rakyat dalam Pilkada

Pemilih: rakyat dalah pemilih yang berhak memberikan suara mereka kepada calon kepala daerah. Keputusan mereka akan memengaruhi arah pembangunan dan kebijakan daerah tersebut.

Pengawas: rakyat juga berperan sebagai pengawas dalam proses pilkada. Keterlibatan masyarakat jangan hanya sebatas pemilih tapi ikut serta mengawasu, mengawasi serta memperjuangkan asas kebebasan dan asas keadilan. Termasuk isu yang bergulir perhari ini, adanya upaya revisi undang-undang hanya untuk menguntungkan satu pihak. Maka dengan ini menghimbau rakyat untuk ikut serta mengkawal.

Penyebar Informasi: rakyat juga berperan dalam menyebarkan informasi terkait pilkada, baik melalui media sosial, diskusi di lingkungan sekitar, maupun dalam forum-forum masyarakat. Ini membantu meningkatkan kesadaran dan partisipasi.

Kawal Putusan Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK).

Input sumber: Dok. Pribadi
Input sumber: Dok. Pribadi

Mahkamah Agung (MA) dan Mahkamah Konstitusi (MK) lembaga yang menguji dan memutuskan UU, termasuk UU PILKADA, dua lembaga ini sering kali menjadi penentu akhir dalam perselisihan atau sengketa yang muncul. 

Putusan-putusan ini tidak hanya berdampak pada hasil Pilkada, tetapi juga memiliki implikasi yang signifikan terhadap rakyat bawah, terutama dalam konteks stabilitas sosial, kepercayaan terhadap demokrasi, dan kesejahteraan rakyat.

1. Dampak Stabilitas Sosial

Putusan MA dan MK yang menyelesaikan sengketa Pilkada bisa menjadi faktor penentu stabilitas sosial di suatu daerah. Ketika putusan dianggap adil dan sesuai dengan harapan publik, hal ini dapat menenangkan situasi yang sebelumnya memanas. 

Namun, jika putusan tersebut dianggap kontroversial atau tidak adil, hal ini dapat memicu ketidakpuasan dan bahkan konflik di masyarakat, terutama di kalangan pendukung calon yang kalah. 

Rakyat bawah, yang sering kali merupakan bagian dari basis dukungan kandidat tertentu, bisa terdampak langsung oleh kerusuhan atau ketidakstabilan sosial yang mungkin terjadi akibat ketidakpuasan terhadap putusan hukum.

2. Kepercayaan terhadap Proses Demokrasi

Keputusan MA dan MK berperan penting dalam membentuk kepercayaan rakyat terhadap proses demokrasi. Putusan yang transparan dan adil akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem hukum dan demokrasi itu sendiri. 

Sebaliknya, putusan yang dianggap tidak adil atau manipulatif dapat merusak kepercayaan publik, khususnya rakyat bawah yang mungkin merasa bahwa suara mereka tidak dihargai. 

Hilangnya kepercayaan ini dapat mengakibatkan apatisme politik di masa depan, di mana rakyat bawah menjadi enggan untuk berpartisipasi dalam proses pemilihan karena merasa bahwa hasilnya sudah ditentukan oleh kekuatan-kekuatan di luar kontrol mereka.

3. Implikasi terhadap Kesejahteraan Rakyat

Putusan MA dan MK juga dapat mempengaruhi kesejahteraan rakyat bawah secara langsung. Misalnya, dalam kasus yang mana calon yang didiskualifikasi oleh keputusan hukum akhirnya tetap terpilih atau mendapatkan kembali haknya untuk berkompetisi, kebijakan-kebijakan yang mereka terapkan setelah terpilih bisa jadi tidak menguntungkan bagi rakyat bawah. 

Selain itu, proses Pilkada yang berlarut-larut akibat sengketa hukum juga dapat mengganggu roda pemerintahan daerah, yang pada gilirannya bisa memperlambat pelaksanaan program-program kesejahteraan sosial yang sangat dibutuhkan oleh rakyat bawah.

4. Penundaan dan Ketidakpastian

Keputusan yang memerlukan pemungutan suara ulang atau bahkan pembatalan hasil Pilkada bisa menyebabkan penundaan dalam pengambilan kebijakan penting di daerah tersebut. 

Selama periode ketidakpastian ini, rakyat bawah mungkin menderita karena kurangnya arah yang jelas dalam pemerintahan.

Anggaran pembangunan bisa tertunda, program-program sosial bisa terhenti, dan pelayanan publik mungkin tidak berjalan dengan optimal. Situasi ini tentu merugikan mereka yang paling bergantung pada keberlangsungan pelayanan publik, yakni rakyat bawah.

5. Pemanfaatan Putusan Hukum untuk Kepentingan Politik

Dalam beberapa kasus, putusan MA dan MK bisa dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk mengamankan kepentingan politik mereka. Hal ini bisa terjadi jika putusan tersebut dianggap menguntungkan salah satu pihak. 

Bagi rakyat bawah, situasi seperti ini dapat mengaburkan nilai keadilan dan menimbulkan kesan bahwa hukum digunakan sebagai alat politik, bukan sebagai instrumen keadilan. 

Jika hal ini terjadi, dampak negatifnya adalah berkurangnya kepercayaan terhadap sistem hukum dan meningkatnya rasa ketidakadilan di masyarakat.

Bisa disimpulkan imbas dari putusan MA dan MK dalam proses Pilkada terhadap rakyat bawah sangatlah signifikan. 

Stabilitas sosial, kepercayaan terhadap proses demokrasi, kesejahteraan, dan penundaan kebijakan merupakan beberapa aspek yang terpengaruh secara langsung. 

Oleh karena itu, penting bagi lembaga-lembaga peradilan untuk menjaga integritas dan keadilan dalam setiap putusan yang mereka buat, agar demokrasi dapat terus berjalan dengan baik dan rakyat bawah tetap merasa terlindungi dan diperhatikan dalam sistem yang ada.

Dampak Pilkada.

Kebijakan Publik: Pemimpin yang terpilih dalam pilkada akan menetapkan kebijakan yang memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat, seperti layanan kesehatan, pendidikan, infrastruktur, dan ekonomi.

Keterlibatan Politik: Pilkada dapat meningkatkan keterlibatan politik masyarakat, yang membuat mereka lebih sadar akan hak dan tanggung jawab mereka sebagai warga negara.

Stabilitas Sosial: Proses pilkada yang berjalan dengan baik dan adil dapat menciptakan stabilitas sosial dan kepercayaan masyarakat terhadap sistem demokrasi. Sebaliknya, jika terjadi kecurangan atau konflik, ini bisa memicu ketidakstabilan.

Secara keseluruhan, masyarakat dalam lingkup pilkada memiliki peran yang sangat penting, baik sebagai pemilih, pengawas, maupun partisipan aktif dalam proses demokrasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun