Seiring waktu, jumlah tenaga kerja yang diserap terus meroket: dari awalnya sekitar 4.000 pekerja lokal, sekarang sudah mencapai lebih dari belasan ribu pekerja lokal. Jumlah ini disebut-sebut akan meluncur hingga puluhan ribu pekerja lokal dalam beberapa tahun ke depan.
Dengan lapangan kerja sebanyak itu, masyarakat sekitar tak perlu lagi pergi ke Pulau Jawa untuk mencari pekerjaan yang bagus. Terlebih, dengan kian banyaknya tenaga kerja di PT Gunbuster, perekonomian masyarakat Morowali Utara juga otomatis semakin meningkat.
Efek domino yang paling terasa adalah terbukanya peluang usaha mikro, apalagi ditambah dengan bantuan Bumdes. UMKM lokal berkembang pesat karena ribuan karyawan PT GNI membelanjakan uangnya untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
Toko kelontong, rumah makan, dan usaha serupa lainnya mendapati diri mereka melayani basis pelanggan yang terus bertambah. Tak hanya itu, di lingkungan sekitar perusahaan, bermunculan pula layanan-layanan jasa: tukang cukur rambut, bengkel, dan layanan perbankan tanpa kantor.
Hingga saat ini, ada puluhan unit indekos yang muncul sejak kehadiran PT GNI. Lebih jauh lagi, selain memperbanyak lapangan kerja, PT GNI juga memberikan bantuan usaha kepada masyarakat sekitar.
Seorang pembudidaya lobster di Kabupaten Morowali Utara, Andri Muhammad Sondeng, menjadi salah satu penerima bantuan tersebut. Dia bercerita bahwa PT Gunbuster memasok bibit-bibit lobster berkualitas, yang kemudian menjadikan usahanya terus membubung.
"Kami sampai kewalahan melakukan pengembangbiakan karena pasokan [dari PT GNI] luar biasa [banyak dan berkualitas]," ujarnya. Morowali Utara, tempat yang tadinya tak memiliki banyak kegiatan ekonomi, kini mulai berdenyut dengan kehidupan.
Dampak ekonomi PT Gunbuster Nickel, tentu saja, tak terbatas pada perluasan lapangan kerja dan peningkatan usaha mikro, tapi otomatis juga menambah penerimaan pemerintah, baik daerah maupun nasional, bahkan sejak tahun pertama berdirinya.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Sulawesi Tengah dari sisi produksi, khususnya lapangan usaha industri pengolahan, mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 29,41 persen.
Bagaimanapun, bukan hanya lanskap ekonomi yang berubah. Masyarakat mulai merasakan manfaat besar dari adanya investasi di bidang pendidikan dan kesehatan, seiring kesadaran PT GNI akan tanggung jawab sosialnya (Corporate Social Responsibility/CSR).
Pada Agustus lalu, misalnya, PT GNI dan PT Stardust Estate Investment berkolaborasi untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat sekitar lingkar industri. Kegiatan ini terdiri atas penyuluhan kesehatan dan Penyakit Tidak Menular (PTM), edukasi hidup bersih, serta pemeriksaan kesehatan. .