Langkah konkretnya, PT GNI membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) dalam rangka mengawasi pelaksanaan K3 tersebut, sekaligus sebagai sarana dialog dan ruang bicara antara perusahaan dan karyawan.
Salah satu program untuk mewujudkan komitmen tersebut adalah pelaksanaan Pendidikan dan Latihan terkait keselamatan dan kesehatan kerja maupun Diklatsar. Pada akhir Maret 2022, misalnya, PT GNI menyelenggarakan Diklatsar selama lima hari di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur.
Kegiatan tersebut diikuti oleh banyak karyawan dari berbagai departemen. Pelatihannya pun sangat beragam, mulai dari pelatihan pemakaian alat pemadam api ringan, pelatihan vehicle accident rescue, pelatihan evakuasi kebakaran, hingga pelatihan water rescue.
Selain itu, pada bulan Oktober diadakan pula pelatihan dan sertifikasi lainnya yaitu "safety awareness" yang dilakukan berkala. Penyuluhan yang dilakukan berkala ini wajib diikuti oleh sebagian besar pekerja mengingat lingkungan kerja mereka kerap bersinggungan dengan risiko, sehingga wajib memiliki sertifikasi yang harus diperbaharui setiap periode tertentu.
Pemerintah, melalui Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan Kemnaker Yuli Adiratna, memuji inisiatif tersebut, bahkan menyebutnya sebagai "role model untuk industri smelter lain di Tanah Air."
Ketika kita mempertimbangkan kesejahteraan dan keselamatan pekerja di pabrik peleburan nikel, kita melihat adanya korelasi langsung antara keselamatan kerja dan hak asasi manusia dari tiga pihak yang berbeda tapi saling terkait: pekerja, keluarga mereka, dan masyarakat.
Lingkungan kerja yang aman bakal memacu semangat para pekerja, membuat mereka lebih puas, termotivasi, dan produktif. Lebih jauhnya, keselamatan mereka dalam bekerja bukan hanya masalah efisiensi operasional, tapi juga ketenangan keluarga mereka di rumah.
Jika pekerja mampu produktif secara aman dan bahagia, plus keluarga mereka bisa duduk tenang di rumah, reputasi perusahaan akan meningkat, dan kinerja perusahaan yang baik juga merupakan suatu kebaikan bagi masyarakat sekitar.
Efek multiplier PT Gunbuster
Ketika PT Gunbuster Nickel beroperasi, efek multiplier-nya mulai terlihat.
Dampak pertama dan yang paling kentara adalah perluasan lapangan kerja. Perusahaan peleburan nikel ini mempekerjakan sebagian besar tenaga kerja dari Morowali Utara dan daerah sekitarnya.
Masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan, yang mulanya bergantung pada pertanian dan nelayan kini mendapatkan pekerjaan tetap di smelter, dengan upah yang lebih stabil untuk menghidupi keluarga mereka.