Justru karena orang tak suka dirinya dianggap bodoh, bantahan yang keras seperti itu berpotensi membuat mereka menciptakan rasionalisasi dan justifikasi lebih jauh tentang mengapa kepercayaannya benar.
Saya khawatir bantahan yang keras hanya akan membuat konspirasi menjadi semakin mengeras. Jadi, saya pikir pendekatan yang lebih baik adalah dengan berdialog, mengingat, seperti yang sudah saya katakan, sekonyol apa pun teori konspirasi bisa berguna juga.
Sebagian besar penganut konspirasi menginginkan dunia yang lebih baik. Mereka mengira bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi, dan mereka ingin mengungkapkannya. Cara terbaik merespons ini adalah menjadikannya batu pijakan untuk penyelidikan lebih jauh.
Katakanlah sesuatu semacam, "Ya, aku mengerti, dan sejujurnya itu juga membuatku cukup khawatir. Tapi mungkin bukan itu yang sebenarnya terjadi. Mari kita kesampingkan berbagai prasangka buruknya dan mulai menyelidikinya bersama."
Saya pikir perbedaan pendapat yang paling ekstrem pun dapat dikelola selama masing-masing dari kita bersedia mendengarkan dan belajar. Intinya, ketika kita menginginkan penjelasan mudah atas peristiwa besar, jadikan prasangka sebagai awal mula penyelidikan.
Jangan hanya berhenti di prasangka dan kemudian menyalahkan pihak lain. Itu mungkin saja tak benar. Selalu begitu kemungkinannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H