Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Memitigasi Risiko Deepfake sebagai Mesin Hoaks Politik

1 Oktober 2023   20:53 Diperbarui: 2 Oktober 2023   20:32 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gejala ini terutama terkait dengan polarisasi yang biasa muncul saat kontes pemilu, karena masyarakat yang terpecah-pecah sering kali mengabaikan fakta dan memilah informasi sesuai selera (efek ruang gema).

Sebuah penelitian yang mengeksplorasi solusi terbaik atas masalah deepfake menyimpulkan bahwa partisipan yang berpikir kritis dan analitis punya peluang lebih tinggi untuk mengidentifikasi deepfake secara tepat ketimbang mereka yang mengandalkan firasat.

Artinya, ketika melihat sebuah video yang membahas isu sensitif, mungkin disampaikan tokoh terkemuka, jangan dulu manut. Lihat baik-baik apakah suaranya sinkron dengan gerak bibir, gesturnya seperti robot, atau matanya jarang berkedip.

Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt (2018) benar: kemunduran demokrasi hari ini lebih sering bermula di kotak suara. Jadi, meski teknologi deepfake belum familier di Indonesia, bukan berarti Pemilu 2024 nanti akan aman sepenuhnya dari teror deepfake.

Kita harus memitigasinya sedini mungkin. Dan saya terpaksa menutup artikel ini dengan seruan yang teramat pahit tapi mungkin berguna: "Jangan langsung percaya pada apa yang Anda lihat dan dengar, termasuk apa yang Anda katakan kepada diri Anda sendiri."

Kita melihat apa yang ingin kita lihat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun