Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Apa yang Harus Dilakukan bila Kehilangan Motivasi?

1 Februari 2022   06:30 Diperbarui: 11 November 2022   07:20 1750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Padahal kenyataannya, kita dapat membuat perbedaan dan menentukan harga kita sendiri. Saat kita menjadi penasaran tentang keadaan default yang tak memuaskan, kita mulai menyadari bahwa sebagian besar keadaan memiliki asal-usulnya.

Dalam hal rutinitas, asal-usulnya adalah diri kita sendiri. Kitalah yang memilihnya.

Mempertanyakan pola rutinitas merupakan sesuatu yang baik untuk menjaga motivasi, karena dengannya kita tahu apakah hal-hal yang kita lakukan setiap hari benar-benar mengantarkan kita pada tujuan, atau kita hanya membuang waktu yang berharga.

Ketika kita menemukan titik masalahnya, kita dapat memperbaiki pola kebiasaan kita dan lebih menikmati proses menuju kesuksesan. Selalu ada metode yang lebih baik untuk dijalani, jadi tidak apa-apa untuk mengubah pola kebiasaan selama tujuan kita tetap sama.

Memanfaatkan demotivasi sebagai umpan-balik

Bagi saya, hilangnya motivasi merupakan pertanda adanya sesuatu yang salah, entah dalam keadaan eksternal maupun internal. Dan ini bagus; saya bisa mengevaluasi setiap langkah yang telah saya tempuh untuk memastikan bahwa saya berada di jalur yang benar.

Self-reward

Kebosanan dapat memudarkan konsentrasi. Tanpa konsentrasi, aktivitas apa pun yang kita lakukan menjadi tidak efektif dan membuang lebih banyak waktu. Sebagai jawaban, saya selalu mempunyai self-reward untuk menyeimbangkan motivasi.

Misalnya, saya telah menghabiskan waktu selama 2 jam untuk membaca buku. Sebagai "hadiah" atas hal berharga yang saya lakukan, saya akan menonton sinetron-komedi, misalnya Friends, selama 30 menit sebelum kembali melanjutkan rutinitas.

Hidup adalah keseimbangan yang konstan antara memberi kemudahan pada gangguan atau mengatasi rasa sakit karena disiplin-diri. Tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa keberhasilan kita ditentukan oleh keseimbangan yang rapuh tersebut.

Membangkitkan motivasi memang bukanlah persoalan mudah, apalagi bila kita telah dihadapkan pada kegagalan yang menyesakkan dada. Tetapi apa mau dikata selain, "Kita selalu bisa termotivasi oleh hal apa pun."

Seperti yang dikatakan Theodore Roosevelt, "Hadiah terbaik yang ditawarkan kehidupan adalah kesempatan untuk bekerja keras dalam pekerjaan yang layak dilakukan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun