Saya mengatasi hal tersebut dengan memulai antusiasme bukan dari harapan akan hasil akhir, karena bila yang terjadi ternyata berbeda dengan apa yang saya harapkan, saya akan menjadi sangat kecewa dan kehilangan semangat.
Sebelumnya saya mengatakan bahwa nyala antusiasme dapat diciptakan dengan menganggap sesuatu itu sebagai hal yang penting bagi diri sendiri, tetapi bukan berarti saya memfokuskannya kepada harapan akan hasil akhir.
Justru, saya mengarahkannya pada kenikmatan yang dapat saya peroleh selama saya berada dalam pergulatan tersebut. Saya selalu membayangkan kebahagiaan di sepanjang jalan dan bukannya (hanya) di puncak pencapaian.
Karenanya, cukuplah "menari" dalam kehidupan.Â
Dengan menjadi antusias dalam setiap momen, kita akan memiliki kekuatan yang tidak terjelaskan bahwa semua yang kita dengar adalah musik yang syahdu dan lalu kita pun mulai menari-nari merayakan kehidupan yang absurd ini.
Meskipun kita tidak begitu mengerti dengan apa yang dapat kita capai dari semua perjuangan dan semangat kita, tetaplah "menari" sepanjang jalan. Pada momen yang tepat, kita akan sampai di suatu tempat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H