Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kita Membutuhkan Cukup Apresiasi untuk Berkembang

15 Januari 2022   19:12 Diperbarui: 15 Januari 2022   19:23 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan hanya itu, budaya apresiasi juga dapat memperdalam hubungan kita yang secara otomatis akan turut memengaruhi kebahagiaan kita.

Inilah mengapa pertemanan di media sosial tetap sulit membuat kita bahagia dan ribuan teman Facebook tidak lantas menghindarkan kita dari rasa kesepian; kita memerlukan hubungan yang mendalam serta bermakna.

Saat ini, kita jarang mengapresiasi apa pun dengan penuh pengertian. Kadang-kadang kita menghargai seseorang karena sesuatu yang memaksa, atau bersikap ramah kepada orang lain dengan penuh pamrih.

Bukan apresiasi semacam itu yang ditunjukkan warga Wina kepada orang seperti Mozart; bukan pula kekayaan mereka untuk menonton konser, melainkan penerimaan mereka dan keterbukaan yang penuh tepuk tangan.

Berbeda dengan kita yang enggan meluangkan sedikit menit untuk meresapi karya seseorang dan mengapresiasinya; kita lebih sering menganggap dunia sebagai arena persaingan yang harus dimenangkan oleh kita sendiri.

Alhasil banyak orang yang memiliki potensi hebat pada bidang tertentu, tetapi harus mengubur dalam-dalam anugerahnya karena merasa tidak dihargai atau bahkan diperhatikan. Agaknya perlakuan semacam itulah yang saya pikir serupa dengan kekejaman.

Bagaimanapun juga, faktanya kita semua lebih rentan dan membutuhkan apresiasi daripada yang kita bayangkan. Dihargai sebagai seseorang yang autentik adalah sesuatu yang dapat membuat kita merasa lebih baik tentang diri sendiri. Jelas sekali.

Tetapi seperti yang saya katakan sebelumnya, kita tidak perlu bersikeras dengan konyol untuk meminta apresiasi dari orang lain. Saya selalu berpikir bahwa penerimaan apresiasi adalah efek samping dari sesuatu yang saya berikan kepada dunia, yaitu berupa apresiasi juga.

Saya percaya bahwa timbal-balik seperti itu merupakan bagian dari naluri manusia. Dengan demikian, lebih baik untuk menunjukkan penghargaan daripada menunggu untuk dihargai. Kita mesti mengawali pendekatan, dan itu sama sekali tidak memalukan.

Menaruh rasa hormat kepada orang lain adalah "baik" pada dirinya sendiri, dan karenanya saya selalu membiarkan orang lain tahu bahwa saya menghargai mereka. Apabila ini terasa sulit, Anda dapat melatihnya dengan pertama-tama mengapresiasi diri sendiri.

Kesulitan untuk menghargai orang lain secara terbuka biasanya disebabkan oleh kesulitan lainnya, yaitu menghargai diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun