Anda mendiagnosis keluhan diri sendiri, berbicara sekaligus mendengarkan. Kemudian Anda merenungkannya untuk memberikan penilaian yang tepat, dan bila dirasa begitu sulit, Anda pergi mencari literatur yang relevan, memahaminya cukup lama dengan teliti.
Setelah menemukan akar kekacauannya, Anda sendirilah yang kemudian mempraktikkan apa yang menjadi "obatnya". Anda menguji hasil diagnosa diri sendiri. Dan pada hari berikutnya, Anda mengevaluasi semua itu.
Siklus berulang, dan meskipun menyulitkan diri sendiri, Anda terjebak dalam lingkaran yang benar. Dengan begitulah Anda mendongakkan kepala untuk mengambil tanggung jawab diri Anda sendiri alih-alih mencari kambing hitam atas semua kekacauan yang terjadi.
Dalam kata-kata Nietzsche, "Dan mereka yang terlihat menari dianggap gila oleh mereka yang tidak bisa mendengar musiknya."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H