Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Menemukan Makna Kehidupan dari Keseharian

20 Oktober 2021   20:20 Diperbarui: 25 Oktober 2021   18:19 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi berhentilah sejenak untuk memaknainya. Bisakah?

Saya yakin meskipun segalanya tampak berjalan absurd dan ambyar, tetapi Pencipta dari semua ini menghendaki adanya suatu makna dan tujuan yang bisa kita petik darinya.

Hanya saja, kita lebih tertarik pada keabsurdan itu daripada mengakses makna dari keabsurdan itu sendiri. Saya tahu itu paradoksal: bagaimana sesuatu disebut absurd, sedangkan pada dirinya ia bermakna?

Tapi itulah kenyataannya. Absurd, bukan?

Kita tidak perlu lelah menghabiskan sepanjang hidup kita untuk mencari makna, sebab jika demikian, pada akhirnya, kita tidak pernah benar-benar hidup.

Cukuplah menyempatkan beberapa menit dalam sehari untuk memaknai seluruh alur yang Anda lakoni pada hari tersebut, dan kemudian perhatikan tentang bagaimana kehidupan Anda bergerak menuju keindahan yang dipenuhi nilai-nilai.

Jadi lain kali, ketika Anda bertanya tentang apa makna hidup Anda, sesungguhnya Anda sendirilah jawabannya. "Rahasia hidup tidak ada artinya, kecuali Anda menemukannya sendiri," urai Somerset Maugham.

Atau dalam kata-kata Albert Camus, "Makna hidup yang sebenarnya adalah apa pun yang Anda lakukan supaya Anda tidak membunuh diri sendiri."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun