Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Alasan Mengapa Anda Merasa Terjebak dalam Kehidupan

1 September 2021   17:56 Diperbarui: 2 September 2021   22:55 2178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kita merasa terjebak ketika kehidupan terasa seperti jalan buntu | Ilustrasi oleh Ambermb via Pixabay

Jika Anda berani melihat kebuntuan ini dengan lebih dekat, Anda akan melihat bahwa "terjebak" yang selama ini Anda keluhkan adalah label yang Anda berikan sendiri pada bagian alami dari kehidupan.

Namun dalam situasi yang berseberangan, perasaan "terjebak" juga bisa muncul ketika kita berhadapan dengan banyak jalan yang bisa kita ambil untuk melanjutkan "permainan". Dan belakangan ini, saya mengalaminya.

Kita merasa terjebak ketika kehidupan terasa seperti jalan buntu | Ilustrasi oleh Ambermb via Pixabay
Kita merasa terjebak ketika kehidupan terasa seperti jalan buntu | Ilustrasi oleh Ambermb via Pixabay

Ada terlalu banyak hal yang ingin saya lakukan dalam sehari hingga saya nyaris tidak tahu apa yang sebenarnya harus saya lakukan dengan intens. 

Rutinitas saya akhir-akhir ini semakin bertambah, dan bisa dibilang saya terjebak dalam Paradoks Pilihan.

Semakin banyak pilihan tidak membuat saya semakin senang. Ketika di sana ada terlalu banyak hal yang bisa saya lakukan dan saya inginkan, saya dibuat tidak berdaya untuk menetapkan mana prioritas saya dan mana aktivitas yang seharusnya diabaikan.

Saya ingin mengerjakan semuanya, tapi bagaimanapun juga, permainan labirin (hanya) akan berlanjut ketika kita menempuh satu jalan dan menjumpai jalan berikutnya.

Ketidakberdayaan itu membuat saya terus memikirkan apa yang harus saya utamakan, hingga pada akhirnya, saya tidak melakukan apa pun sepanjang hari dalam keadaan yang membingungkan dan diselimuti penyesalan.

Jadi, selamat datang dalam Labirin Kehidupan. Ketika Anda merasa terjebak dengan jalan yang ada di depan Anda, Anda akan selalu tergoda untuk memikirkannya secara matang hingga Anda sendiri tidak pernah bergerak dari tempat di mana Anda berdiri.

Padahal semua jalan tidak begitu berbeda. Begitulah adanya.

Mengapa Kita Terjebak?

Hal yang kemudian saya sadari sebagai penyebab dari pemikiran "terjebak" ini adalah tiadanya nilai-nilai yang menguatkan saya dalam menghadapi keabsurdan hidup. Padahal nilai-nilai itulah yang akan menjadi lentera ketika saya terjebak dalam ketiadaan cahaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun