Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

5 Keyakinan Umum yang Patut Dipertanyakan

23 Agustus 2021   15:36 Diperbarui: 23 Agustus 2021   15:40 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tidak semua keyakinan umum bisa dipercayai kebenarannya | Ilustrasi oleh Gerd Altmann via Pixabay

Entah kita mengejar kekayaan materi atau kekayaan pengalaman, kita hampir selalu melakukannya untuk alasan yang sama: untuk mengisi kekosongan yang kita rasakan di dalam diri kita sendiri.

Namun, memiliki lebih banyak pilihan cenderung membuat kita lebih sengsara daripada lebih bahagia. Mengejar lebih banyak pengalaman cenderung membuat kita tercerai-berai dan mengembara alih-alih fokus atau berkomitmen.

Seperti yang dikatakan Seneca, "Bukan orang yang memiliki terlalu sedikit, tetapi orang yang menginginkan lebih, itulah yang miskin."

Jadi, saya berpendapat bahwa untuk menemukan makna dan tujuan dalam hidup, kita hampir selalu harus melakukan yang sebaliknya, yaitu penyederhanaan. Kita harus memotong apa yang tidak perlu untuk mengakhiri kecanduan yang "lebih dan lebih lagi".

Ingatlah bahwa gula yang rasanya manis pun tidaklah menyehatkan jika dikonsumsi terlalu banyak.

3. Saya tahu persis apa yang harus dilakukan

Keyakinan ini mendorong kita untuk lebih percaya diri pada apa yang kita lakukan, dan jika kita lebih percaya diri pada apa yang kita lakukan, maka kita akan melakukannya dengan lebih baik.

Tapi itu hanyalah versi lain dari hiburan klasik pada diri sendiri yang sebenarnya tidak banyak membantu. Pikirkan saja semua orang yang Anda kenal dalam hidup Anda yang benar-benar tolol, tapi mereka tampaknya begitu yakin bahwa mereka tahu apa yang mereka lakukan.

Penelitian menunjukkan bahwa jika kita memiliki keyakinan yang terlalu kuat tentang apa yang kita lakukan, kita akan membenarkan banyak omong kosong yang kita yakini sendiri. Kita akan menjadi kurang terbuka terhadap kritik yang membangun.

Dan kita mungkin akan mengabaikan banyak ide bagus dan pilihan lain yang barangkali jauh lebih baik daripada apa yang kita yakini. Dengan kata lain, ada garis tipis antara "mengetahui apa yang kita lakukan" dan ego.

Saya pikir penangkalnya sederhana: kita hanya perlu menerima kenyataan bahwa kita mungkin tidak tahu apa yang kita lakukan. Dan itu tidak apa-apa.

Ada pepatah lama yang mengatakan bahwa perbedaan antara seorang ahli dengan seorang amatir adalah bahwa seorang ahli menyadari apa yang mereka tidak tahu, sedangkan seorang amatir ... ada banyak hal yang bisa dikatakan tentang itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun