Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Surat (Cinta) Teruntuk Gadis Safir

9 Agustus 2021   17:00 Diperbarui: 9 Agustus 2021   17:54 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Engkau adalah kupu-kupu terindah yang aku pikir bisa kumiliki | Ilustrasi oleh Gerd Altmann via Pixabay

Ah! Tiupan angin musim menggelitikku dengan lemah. Lantas kau berbisik padaku, "Hanya dengan hati, kita bisa melihat keajaiban yang tak tampak oleh mata."

Aku bisa melihat raut kelegaan dari wajahmu setelah sebelumnya begitu masam. Kau bilang Canopus adalah bintang spesialmu, tetapi itu membuatku bertanya-tanya tentang arti kehadiranku yang kala itu berada di sampingmu dengan besar hati.

Siapa aku dalam pikiranmu, Gadis Safir? Apa arti "duduk di sampingmu" ketika aku benar-benar ada di sana?

Aku iri pada bintang Canopus yang selalu engkau kagumi di langit malam tanpa kepastian apakah itu benar-benar dia. Canopus ada dalam relung hatimu yang terdalam dengan cahayanya yang engkau kasihi sebesar kasihmu pada daun-daun tabebuya.

Engkau katakan padaku dengan sendu bahwa Canopus bukan yang paling terang, tetapi cintamu padanya tidak pernah membutuhkan kilauan apa pun karena pada dirinya sendiri, cinta itu bersinar.

Sejenak terbetik ide bahwa jika aku adalah Canopus ... akan kutunjukkan dengan penuh kesopanan bahwa Canopus tidak pernah tulus padamu dan bahwa cintaku padamu jauh lebih murni daripada sinarnya yang engkau agung-agungkan selama ini.

Seandainya aku hanyalah seorang pesulap murahan dengan topi bodohnya, akan kuarahkan tongkat sihirku pada dadamu untuk membuatnya sesak sejenak. Tidak akan ada air mata yang mencacimu.

Tetapi jika tidak tertahankan, kumohon untuk tegarlah seperti sebatang kaktus yang berdiri kesepian di tengah kesunyian Padang Sahara.

Angin malam yang sedari awal membuat mataku perih telah pergi, menyingkap gemerlap cahaya tak terjelaskan di atas kita, lalu engkau bersorak gembira tentang gugusan Bima Sakti yang pada dasarnya cukup mustahil untuk terlihat dari tempat kita duduk kala itu.

Gadis Safir yang segalanya bagiku, apakah ada penglihatan yang lebih hebat daripada melihat unsur-unsur kehidupan melalui gerakan murni?

Cintaku tidak pernah bisa terjelaskan, tetapi dapat kumengerti dengan sempurna. Orang bilang, jatuh cinta itu membuatmu gila. Maka, apa yang bisa dipahami oleh si gila tentang cinta yang sedang merangkulnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun