Sebagai pelengkap pemahaman Anda terhadap buku yang dibaca, saya sarankan Anda untuk mengkritik buku tersebut sejauh Anda mampu melakukannya. Tidak ada buku yang nihil kekeliruan, sebab buku itu sendiri ditulis oleh makhluk yang tidak sempurna.
Pasti ada setitik gagasan yang bisa Anda kritik dari buku tersebut. Jika tidak ada, saya ragu Anda benar-benar memahami buku tersebut. Dan penyampaian kritik ini tidak wajib Anda sampaikan kepada penulis. Anda bisa menjadikannya sebagai catatan pribadi belaka.
Atau kalau mengkritik tetap tidak bisa, saya menyarankan Anda untuk meresensi buku tersebut. Dan tidak wajib pula Anda mengunggahnya ke publik; menjadi catatan pribadi saja sudah cukup baik sebagai bukti bahwa Anda adalah pembaca yang aktif.
Nah, semua poin di atas merupakan titik-titik yang tengah saya upayakan dalam membaca buku. Di sini Anda bisa mengetahui bahwa semua poin tersebut hanyalah pendapat saya sendiri yang perlu Anda pertimbangkan sesuai kebutuhan Anda.
Benar kata mereka bahwa buku itu adalah jendela dunia. Tapi buku hanyalah benda mati. Ia hanya bisa hidup kalau kita sebagai subjek menghidupkannya. Karena apa jadinya buku tanpa pembaca? Ia hanyalah bola mutiara yang berlumut di derasnya arus samudra.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H