Apa yang sedang Anda perjuangkan saat ini? Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut? Apa yang menghambat pertumbuhan pribadi Anda?
Ketika Anda hendak memulai, tegaskan tujuan Anda dan gunakan itu sebagai patokan dalam memilih buku. Jika Anda sekadar bersenang-senang, tentu saya tidak merekomendasikan Anda untuk membaca buku ajar (walaupun tidak ada salahnya juga).
Tapi Anda mengerti apa yang saya maksud. Pada intinya, ini merupakan bagian dari skala prioritas Anda dalam memilih bahan bacaan.
Andaikan Anda sedang stres terhadap kehidupan, Anda dapat memilih buku pengembangan diri dan bukannya novel-novel cinta menyedihkan yang malah membuat Anda semakin stres. Memang tidak ada larangan khusus, tapi waktu dan energi Anda terbatas.
Hindari sikap repetitif
Jika Anda seorang ahli dalam bidang tertentu, saya sarankan Anda untuk berhenti membaca buku-buku yang berkaitan dengan bidang Anda. Anda sudah menguasai bidang itu; apa lagi yang Anda cari? Dunia ini punya banyak harta karun yang mesti Anda gali.
Dan tampaknya, inilah yang menjadi kebiasaan banyak orang di Indonesia. Mereka suka membaca buku-buku serupa yang sebenarnya sudah sangat mereka pahami kedalamannya. Ada kenikmatan (palsu) saat mereka membaca buku yang menegaskan pengetahuan mereka.
Mereka menghindari buku-buku yang berlawanan dengan keyakinannya. Hanya satu alasan yang mereka punya, yaitu rasa takut keyakinan mereka akan goyah.Â
Orang-orang seperti demikianlah yang merasa puas dengan pengetahuannya dan menutup pintu dari semua tamu.
Dalam kata-kata Nietzsche, "Terkadang orang tidak ingin mendengar kebenaran karena mereka tidak ingin ilusi mereka dihancurkan."
Perkembangan kita akan jauh lebih pesat saat kita membuka tangan dengan sepenuh hati pada hal-hal yang berseberangan dengan pengetahuan kita. Dengan sikap anti-repetitif inilah kita memperkaya diri kita, dan semakin mendekat pada kebenaran (sejati).
Pinjam waktu membaca dari sesuatu yang kurang penting
Ketika saya coba memaksakan diri untuk membaca di tengah-tengah desakan kesibukan, saya tidak bisa mengingat gagasan apa pun dari buku yang saya baca. Ini jelas tidak efektif! Waktu yang saya curi dengan paksa, pada akhirnya, hanyalah kesia-siaan yang malang.