Percayalah, selama seminggu penuh saya memikirkan Lionel Messi akan meng-email saya dan memberi beasiswa penuh untuk kuliah; tapi tidak pernah terwujud!
Meskipun itu konyol, tapi begitulah kebanyakan orang melakukannya. Karena frase "selalu berpikir positif" terlanjur tersebar luas, kebanyakan dari kita keliru melakukannya. Jadi, saya memiliki beberapa opini terkait kapan berpikir positif dapat menjadi buruk bagi kita.
Membangun harapan terhadap hasil
Harapan menghancurkan kita jika terlampau "sempurna". Apalagi ketika harapan tersebut mewarnai pikiran kita, hasil apa pun yang didapatkan tampaknya sering tidak memuaskan.
Banyak dari kita yang membayangkan hasil positif. Meskipun terasa enak pada awalnya, tapi sering terasa pahit pada akhirnya. Sekalipun bayangan tersebut dapat terwujud, kita tetap mendapati ketidaksesuaian antara ekspektasi dan kenyataan.
Karenanya, berpikir positif dapat menjadi keliru ketika kita mengarahkannya pada hasil. Itu menurunkan rasa puas kita terhadap hasil yang diraih.
Katakanlah Anda berpikir bahwa pada lomba debat besok, Anda akan menang telak atas lawan Anda. Kemudian orang-orang akan menggelengkan kepalanya sebagai rasa kagum, beberapa dari mereka mulai menyembah Anda. Dan dengan uang hadiah, Anda berfoya-foya.
Meskipun ternyata semua khayalan Anda benar-benar terwujud, rasa puas yang Anda dapatkan tidak akan setinggi yang Anda kira sebelumnya. Karena alasan sederhana: Anda telah "menduganya".
Ini seperti ketika Anda berulang tahun. Jika Anda mengetahui semua rencana kejutan oleh sahabat Anda, rasa terkejut dan gembira Anda tidak bernilai. Tetapi jika Anda tidak tahu apa-apa soal rencana kejutan itu, Anda mendapatkan sensasi kebahagiaan yang tinggi.
Jadi, berpikir positif terhadap hasil berpotensi mengurangi kenikmatan "kemenangan" kita. Bahkan lebih buruknya, jika harapan tersebut tidak terwujud, kekecewaan yang amat-dalam dapat menjadi jawabannya.
Menciptakan kepalsuan rasa aman
Masalah pelik dari berpikir positif adalah ia menciptakan rasa aman yang palsu. Ketika pikiran kita membayangkan hasil positif, kebanyakan dari kita merasa hal tersebut merupakan sebuah penjamin keselamatan.
Orang yang memiliki ekspektasi yang tidak realistis mencoba menggunakan pemikiran positif mereka sebagai pelindung dari kesengsaraan hidup.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!