Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

7 Alasan untuk Tetap Bersantai Bersama Keruwetan Hidup

18 Mei 2021   07:36 Diperbarui: 20 Mei 2021   18:01 1394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mark Manson menjelaskan persoalan ini dengan lebih baik dalam bukunya. Jadi, silakan baca; atau sudah?

Pada intinya, ketika Anda merasa masalah Anda begitu sulit, ingat baik-baik bahwa itu hanyalah bagian dari kehidupan. Menyangkal masalah sama dengan menghindari kehidupan. Maka, satu-satunya jalan sederhana adalah pecahkan masalah, dan berbahagialah.

Tetaplah bersantai karena tenaga Anda begitu berharga untuk menghadapi masalah-masalah lain. Jika terjebak dalam satu masalah, Anda terjebak dalam kehidupan. Jadi ya ... tetap bersantai. Hidup memang berjalan demikian.

2. Kebahagiaan adalah kupu-kupu

Apa yang terjadi ketika Anda mengejar kupu-kupu? Ia semakin menjauh dari Anda. Begitu pula kebahagiaan: semakin Anda mengejar, semakin Anda menjauh darinya.

Mengejar kebahagiaan bukan saja menghancurkan diri sendiri, tapi juga tidak mungkin. Itu seperti mencoba menangkap wortel yang tergantung di seutas tali, yang terikat pada sebatang tongkat, dan menempel di punggung Anda.

Semakin Anda mengejar, semakin Anda dipaksa untuk terus maju. Ketika Anda memutuskan bahwa wortel tersebut adalah tujuan akhir, Anda niscaya mengubah diri Anda menjadi sarana untuk mengejarnya.

Ada alasan kuat mengapa mengejar kebahagiaan itu tidaklah sehat. Ketika Anda berusaha sekeras mungkin untuk itu, apa yang Anda dapatkan hanyalah ketidakpuasan. Jika A membuat Anda bahagia, tidak berselang lama, Anda menginginkan B, dan seterusnya.

Mengejar kebahagiaan merupakan nilai beracun yang telah sekian lama menandai kebudayaan kita. Itu menghancurkan diri dan menyesatkan.

Hidup dengan baik bukan berarti menolak penderitaan, yang sesungguhnya adalah menderita untuk alasan yang benar. Karena jika memang hidup ini pada hakikatnya memaksa kita untuk menderita, sepatutnya kita belajar untuk menderita secara tepat.

Kebenarannya bukanlah mengejar kebahagiaan, melainkan menjadi bahagia. Saya menuliskannya lebih lengkap di sini.

3. Kekayaan tidak menjamin kebahagiaan

Ketika para peneliti berkali-kali mencoba untuk mencari tahu tentang apa yang membuat orang bahagia, mereka selalu sampai pada kesimpulan yang sama: hubungan pribadi membuat perbedaan terbesar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun