Perlu diingat kembali bahwa tiap bagian dari kehidupan kita selalu dapat diuji dalam konteks keseluruhan, dari apa yang benar-benar paling penting bagi kita.
Dengan mengusahakan titik akhir tersebut tetap jelas dalam pikiran, Anda dapat memastikan bahwa apa pun yang Anda kerjakan tidak melanggar nilai-nilai Anda.
Dalam artian lain, menggenggam tujuan akhir dapat membantu Anda untuk tidak melangkah secara sembrono, mengusahakan apa yang ada dalam jangkauan Anda, langkah demi langkah menuju sesuatu yang baru.
Ini juga membantu Anda untuk menetapkan prioritas. Mudah sekali terjerembap pada perangkap aktivitas yang sia-sia sehingga memulainya dengan gambaran tujuan akhir sangat efektif dalam mengendalikan diri Anda.
Katakan saja bahwa saya ingin mulai menulis di Kompasiana. Tujuan akhir saya adalah memiliki kemampuan analisis yang mendalam terhadap isu-isu terkini, memiliki jaringan dengan Kompasianer lain, membagikan apa yang saya ketahui, dan sebagainya.
Ketika tujuan akhir itu terus bercokol di pikiran saya, setiap langkah yang saya jalani menjadi terkendali karena saya tahu harus melangkah ke mana. Dan lagi, ketika saya mulai menyerah, saya selalu ingat tentang mengapa saya memulai.
Jadi, pastikan Anda tidak melewatkan poin ini sebelum melangkah ke poin berikutnya.
5. Petakan skenario terburuk
Tidaklah lengkap jika Anda hanya menggambarkan hasil tanpa menggambarkan gangguan yang mungkin menghambat Anda.
Mari kita buat sederhana.
Katakan saja bahwa Anda akan pergi berlibur. Setelah Anda menetapkan tujuan Anda (inti dari poin sebelumnya), apa yang akan Anda lakukan berikutnya?
Ya, Anda bisa melakukan apa pun yang Anda mau. Tapi saya sarankan kepada Anda untuk memeriksa bagian-bagian penting dari mobil Anda sehingga perjalanan menuju tempat tujuan lebih terjamin keamanan dan kenyamanannya.