Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Hari Bumi 2021: Cermin untuk "Taman Firdaus" yang Rusak

22 April 2021   14:10 Diperbarui: 22 April 2021   14:22 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari Bumi Sedunia 2021 dapat menjadi cermin bagi kita tentang seberapa rusaknya planet kita | Ilustrasi oleh Steve Wilson via Pixabay

Ancaman sebenarnya bukanlah bagi kelangsungan hidup planet ini, tetapi bagi kelangsungan hidup umat manusia. -- David Attenborough

Apa akar dari tragedi yang suram ini? Apakah karena keserakahan kita sendiri? Monster macam apakah kita ini?

Tidak ada penutup mulut untuk menghindari pengakuan bahwa kita melihat orang-orang kaya begitu serakah dalam mengeksploitasi alam.

Terlalu banyak daya beli bagi si kaya. Terlalu banyak drum minyak dan helikopter untuk dipakai oleh orang-orang paling kaya. Tapi terlalu sedikit tanggung jawab atas sumber daya alam.

Proses alamiah Bumi memang berjalan dengan logikanya sendiri, tapi manusia membuatnya semakin cepat menuju jurang kehancuran. Bumi telah kehilangan pesonanya. Kita menggantikan alam liar dengan yang jinak.

Kita telah menjauhkan diri kita dari alam tempat kita hidup dan mengabaikan seluruh eksistensi.

Dalam banyak hal, saat ini kita hidup dalam kurun waktu yang belum pernah terjadi sebelumnya. Di satu sisi, kita adalah bagian dari sebuah generasi yang berhasil mengeksplorasi alam semesta dan bahkan memetakannya.

Tapi di sisi lain, kita adalah generasi pertama yang melakukan kerusakan alam dengan serius. Generasi kita telah masuk ke dalam kemewahan yang sia-sia, sebuah penghamburan yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah.

Saya rasa banyak di antara kita yang belum paham atau bahkan belum tahu aturan mainnya. Saya akan membantu Anda.

Umat manusia di Bumi ini tidak selalu hidup secara bersamaan. Keseluruhan umat manusia tidak hidup hanya dalam satu kurun waktu. Telah hidup umat manusia sebelum kita, lalu kita yang hidup saat ini, dan generasi selanjutnya yang akan hidup sesudah kita.

Dan mereka yang hidup sesudah kita haruslah diperlakukan sebagai satu-kesatuan. Kita harus memperlakukan mereka seperti perlakuan yang kita harapkan dari mereka seandainya mereka hidup di planet ini sebelum kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun