Cinta adalah sesuatu yang tumbuh dari mulai akar hingga menjadi pohon rindang penuh dedaunan. Cinta adalah sesuatu yang kita perjuangkan, bukan sesuatu yang menghajar kita tanpa permisi.
Anda bisa menolak perasaan cinta jika itu tidak bisa dibenarkan oleh hukum moral, seperti mencintai suami orang lain misalnya.
Jika cinta adalah sesuatu yang tiba-tiba datang tanpa kita bisa memilihnya, bagaimana cara kita bisa mencintai Tuhan yang tak tampak di mata? Mereka yang mencintai Tuhan adalah mereka yang mengenali dan mencari tahu tentang Tuhan. Mereka berjuang. Dan lalu, jatuh cinta.
Saya teringat sebuah kisah. Konon, Plato bertanya kepada gurunya, Socrates, tentang apa itu cinta.
"Pergilah ke ladang gandum, petik dan bawalah setangkai gandum yang menurutmu terbaik. Tapi ingat satu hal, setelah kamu berjalan maju, kamu tidak boleh kembali dan kesempatanmu hanya satu kali," kata Socrates.
Plato melakukan apa yang diminta, hingga akhirnya dia kembali dengan tangan kosong. Socrates bertanya, "Mengapa kamu tidak membawa setangkai gandum pun?"
"Aku melihat beberapa tangkai gandum yang besar dan baik saat menyusuri ladang. Tetapi, aku berpikir mungkin ada yang lebih besar dan lebih baik dari yang ini. Jadi aku mengabaikannya, namun aku tidak menemukan yang lebih baik daripada yang aku temui di awal. Akhirnya aku tidak membawa satu pun, kesempatanku telah habis."
"Itulah cinta," kata Socrates.
Hakikat cinta di mata orang awam, manakala Anda belum puas dan menemukannya, maka Anda akan terus mencari dan mencari, menemukan sesuatu dan membandingkannya dengan yang lain sehingga hanya kehampaan yang Anda dapatkan.
Jika kita mengaitkan ini ke dalam sebuah hubungan, Anda mencintai pasangan Anda (seharusnya) karena pilihan Anda sendiri, bukan perasaan otomatis yang menggiring Anda sampai ke sana. Dan mencintainya berarti rela berkorban untuknya, mendengarkannya, menuntunnya, mengasihinya, hingga berempati terhadapnya.
Dan kita bisa belajar dari kisah Socrates dan Plato tadi, bahwa jika Anda terus mencari yang terbaik, Anda hanya akan mendapatkan kehampaan. Anda hanya harus berhenti di satu orang, mulai mengenalinya, lalu mencintainya dan mempersembahkan apa yang bisa Anda berikan. Begitulah cinta tanpa syarat bekerja!