Kami dalam keputusasaan; kami kehilangan sumber daya alam seperti gas dan minyak maupun kehilangan keanekaragaman hayati.
Kalian telah menghabiskan semuanya! Kalian tidak menyisakan sedikit pun untuk kami!
Kalau orang telah melakukan sebuah kebodohan, maka jangan sekadar berdiam diri menyesali perbuatan itu. Tidak, tapi bangkitlah dan perbaiki segala yang telah dirusak. Aku mohon, kembalikan semua tanaman dan hewan itu padaku!
Aku ingin melihat orang utan secara langsung. Bayi-bayi mereka begitu menggemaskan saat terlahir. Dan kembalikan juga beruang dan serigalaku ke habitatnya di sini. Jangan lupa dengan burung kakaktua dan jalak bali. Dan burung maleo. Dan bunga edelweiss.
Aku mau semuanya dikembalikan ke tempat asalnya! Ini bukan hal yang terlalu mengada-ngada. Aku mau seluruh jutaan jenis flora dan fauna itu semua dikembalikan. Tidak kurang, tidak lebih!
Aku mau minum air murni dari mata air. Aku ingin memancing di sungai. Dan aku ingin musim dingin bersuhu dingin dan bukannya hangat.
Aku ingin dunia tempat hidupku ini seindah dunia yang nenek dan kakek buyut nikmati waktu seumurku. Tahu, kan kenapa? Karena itu utang kalian pada generasi kami.
Satu dari banyak cicit kalian,
Fadhira Nasyiwa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H