Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Surat dari Masa Depan

4 Februari 2021   12:34 Diperbarui: 10 Februari 2021   04:46 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kalian telah berutang pada kami | Ilustrasi oleh Ejaugsburg via Pixabay

Apakah kalian lupa dengan aturan mainnya?

"Perlakukanlah orang lain sebagaimana engkau ingin diperlakukan."

Atau kalian tidak tahu aturan mainnya? Aku bantu jelaskan: Perlakukanlah generasi selanjutnya sebagaimana engkau telah diperlakukan oleh generasi sebelummu.

Sesederhana itu. Umat manusia di Bumi, kan tidak selalu hidup secara bersamaan. Keseluruhan umat manusia tidak hidup hanya dalam satu kurun waktu. Telah hidup umat manusia sebelum kalian, lalu kalian yang hidup saat itu, dan generasi kami hidup sesudah kalian. Kami ingin diperlakukan sebagai satu-kesatuan, kalian tahu.

Kenapa kalian mewariskan Bumi yang lebih buruk daripada saat kalian tinggali? Jumlah ikan di laut yang lebih sedikit. Air minum yang lebih sedikit. 

Makanan yang lebih sedikit. Hutan tropis yang lebih sedikit. Alam pegunungan yang lebih sedikit. Terumbu karang yang lebih sedikit. Jenis flora dan fauna yang lebih sedikit ...

Keindahan yang lebih sedikit! Keajaiban yang lebih sedikit! Kemuliaan dan kebahagiaan yang lebih sedikit!

Kalian kira kemiskinan tidak ada lagi di masa kami? Penderitaan sesungguhnya datang dari warisan kalian yang hanya tentang teknologi dan teknologi. Itu memang membantu, tapi juga menimbulkan kesenjangan yang tinggi. Artinya, penderitaan yang lebih banyak, kalian tahu.

Baik permasalahan iklim maupun berbagai masalah terkait ancaman terhadap keanekaragaman hayati lainnya adalah akibat dari keserakahan. Namun, keserakahan biasanya tidak merisaukan orang-orang yang serakah itu sendiri. Telah banyak kejadian serupa tercatat dalam sejarah.

Aku sendiri sangat gusar, atau barangkali kami. Ya, kami sangat berang karena kalian menggunakan sumber daya tak terbarukan dengan seenaknya, tanpa memikirkan kuantitas yang bisa dikompensasikan untuk generasi kami.

Pertanyaan-pertanyaan etis tidaklah perlu dijawab dengan cara yang sulit, tapi kemampuan untuk melaksanakan jawabannyalah yang sering kali tidak ada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun