Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Membasmi Ketidakpastian dalam Hidup

10 Januari 2021   10:33 Diperbarui: 10 Januari 2021   11:07 614
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam situasi yang sangat tidak pasti, naluri kebinatangan kita muncul dan menganggap sesuatu yang buruk akan terjadi. Dan ini cukup baik. Jika ada begitu banyak ketidakpastian sampai kita tidak tahu apa yang harus dilakukan, kita sebaiknya menggunakan skenario terburuk untuk bersiaga melindungi diri.

Inilah mengapa ketidakpastian menghasilkan kecemasan.

Pada dasarnya, pikiran bawah sadar kita, ketika dihadapkan pada sesuatu yang kita tidak tahu apakah itu ancaman atau bukan, terus berasumsi bahwa itu adalah ancaman. Pikiran kita memutuskan, "Lebih baik mengenal iblis daripada tidak mengenalinya."

Ketika ada ketidakpastian tentang apa yang terjadi, kita melihatnya sebagai ancaman. Ketika kita tidak yakin tentang apa yang akan terjadi di masa depan, kita melihat itu sebagai ancaman. Dan ketika kita tidak yakin dengan flu yang kita alami, kita menganggapnya positif virus menular.

Inilah mengapa sangat penting untuk belajar menoleransi ketidakpastian. Karena jika tidak, itu dapat memengaruhi kesehatan mental kita. Penyakit-penyakit jiwa sering datang saat kita tidak mampu menoleransi ketidakpastian; sebuah ketakutan yang lebih besar terhadap ketidaktahuan.

Dan ketika ketakutan akan ketidakpastian ini menular ke semua orang, mereka pun akan tunduk pada apa yang dikatakan oleh otoritas dan tidak berani menentangnya.

Pemandangan ini sudah sangat biasa terjadi sebelum pesta demokrasi. Banyak orang lebih suka tunduk pada mereka yang memberi banyak janji-janji karena itu melindungi mereka dari ketidakpastian di masa depan, bahkan jika realitas kepastian itu agak mengerikan.

Itulah "iblis" yang kita kenal. Dan "iblis" itu ada di sekitar kita.

Hanya ada sedikit kepastian dalam hidup. Atau mungkin tidak ada. Karenanya kita menghabiskan begitu banyak waktu dan tenaga untuk membangun ekspektasi di masa depan. Kita membuat jadwal, janji, program, membentuk kebiasaan dan rutinitas, menetapkan pedoman dan tujuan; semua dalam upaya tanpa henti kita untuk melawan ketidakpastian dalam hidup.

Kebanyakan orang tidak bisa duduk dalam ketidakpastian. Maka mereka mengatasi rasa takut itu dengan membayangkan kepastian. Kegelisahan dari semua ini terlalu berat untuk ditanggung, jadi mereka dengan senang hati menukarnya dengan ilusi kepastian; tak peduli seberapa bodohnya hal itu.

Namun, itu tidak mengubah fakta. Hanya karena kita merasa yakin tentang sesuatu, bukan berarti itu benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun