Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengapa Kita Merasa Begitu Kesepian?

7 Januari 2021   09:55 Diperbarui: 4 Mei 2022   23:08 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jawabannya adalah memahami Paradoks Kesepian | Ilustrasi oleh Harut Movsisyan via Pixabay

Seorang teman saya berkata, "Aku tidak merasa nyaman di mana pun. Dan aku tidak punya teman. Aku ingin menjadi bahagia, tapi aku pun tak bisa mengendalikannya. Aku merasa begitu kesepian. Setiap kali memikirkan masa depan, aku takut bahwa aku akan selalu sendirian karena aku tak cukup tampan atau lucu."

Saya meresponnya dengan tepuk tangan, mengapresiasi bahwa dia berani mengakui rasa kesepiannya. Padahal tak pernah sebelumnya saya mendengar seseorang berkata, "Hei, aku kesepian!" Cukup konyol!

Alih-alih memberinya solusi, saya justru memberitahu kemungkinan penyebabnya.

Dia terlalu pilih-pilih. Dia dihadapkan pada sebuah teknologi, di mana hanya dengan beberapa klik saja, ratusan orang bisa mengobrol dengannya.

Namun, dia terlalu pilih-pilih. Dia hanya ingin mengobrol dengan seseorang yang cantik, sebaya atau lebih tua sedikit darinya, pipi chubby, berkacamata, glow up, dan lain-lain.

"Kamu bercanda?" tanya saya tak percaya bahwa dia begitu terbuka pada saya. "Pantas saja kamu merasa jelek!"

Saya malah mengambil kesimpulan yang aneh: bahwa merasa kesepian bisa memicu pikiran bahwa kita jelek, tidak layak dicintai atau disukai.

Biasanya orang-orang yang haus akan like pun sering merasa kesepian. Mereka menatap layar ponsel seharian hanya untuk melihat siapa saja orang yang memberi like postingannya.

Dan jika orang yang sebelumnya memberi like kemudian tidak lagi, mereka bertanya-tanya dan mulai merasa jengkel. Mereka kesepian.

Seorang teman lainnya bertanya pada saya tentang bagaimana cara mengatasi rasa kesepian. Hanya karena saya tak begitu aktif di media sosial, dia menganggap saya tak pernah merasa kesepian. Konyol!

Saya pun terkadang merasa kesepian. Apalagi saya jarang sekali keluar rumah; hanya memanaskan satu kursi dengan bokong saya sendiri separuh hari. Saya hanya duduk di kursi yang sama setiap membaca buku atau menulis buku dan artikel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun