Barangkali Anda pernah berpikir seperti saya, bahwa seandainya Nabi Adam dan Siti Hawa tidak memakan buah terlarang itu, mungkin kita akan tinggal di surga---bukan di bumi yang menyebalkan ini. Padahal nyatanya, itu sangat keliru. Nabi Adam memakan buah itu ataupun tidak, kita tetap akan hidup di bumi.Â
Bagaimana pun juga, semua sudah termasuk ke dalam rencana-Nya. Semua sudah berjalan sesuai skenario-Nya.
Ketika Anda sedang menyesali pengalaman-pengalaman Anda di masa lalu, Anda sedang menghidupkan narasi-narasi rusak itu, dan memandang bahwa kekacauan saat ini adalah akibat dari kekacauan di masa lalu. Persetan saja! Biarkan narasi itu mati. Itu tidak lagi membantu Anda. Dan itu juga, tidak pernah, selalu benar.
Biarkan narasi itu mati.Â
Dengan mengatasi penyesalan Anda dan menerima kepalsuan diri ideal Anda, maka Anda sedang membebaskan diri Anda untuk dapat mengambil tanggung jawab di waktu sekarang ini.
Seperti bunyi petuah lainnya, "Di mana pun kita berada, di situlah kita berada."