Orang-orang pun menjadi kecanduan; merasa dirinya tak henti-hentinya diserang karena ini memberi mereka kenikmatan; menjadi pihak yang dibenarkan, dan secara moral menjadi superior itu terasa enak.
Dan ini yang terjadi kepada para pelajar sekarang ini. Mayoritas pelajar merasa jadi korban atas suatu ketidakadilan. Mereka menganggap tugas sekolah adalah sebuah penindasan. Dan ini membuat mereka merasa layak diperlakukan istimewa dan layak mendapat gelar sebagai pihak yang dibenarkan.
"Tugas menumpuk? Salahkan saja guru, mudah".
Tidak seperti itu, Bung!
Ini juga yang menyebabkan para pelajar banyak mengalami stres belajar.
Saya bisa menggolongkan mereka yang merasa jadi korban menjadi dua golongan.Â
Golongan pertama, mereka merasa jadi korban atas segala tugas yang ditimpakan pada mereka, kemudian mereka menolak untuk mengerjakan semua tugas itu. Pada akhirnya, mereka benar-benar dituntut untuk bisa menyelesaikan tugas-tugasnya, sehingga semakin menumpuk lah tugas mereka. Dan mereka pun stres.
Golongan kedua, mereka merasa jadi korban atas semua tugas yang dibebankan pada mereka. Dan mereka tetap mengerjakan semua tugasnya, namun dengan anggapan bahwa semua tugas itu hanyalah beban dan mereka melakukannya dengan terpaksa. Kemudian, mereka akan merasa stres.
Karena alasan yang tidak berdasar, mereka merasa menjadi korban atas tugas-tugas yang ditimpakan kepada mereka.
Dan sekali lagi, ini, buruk.
Solusi Masalah
Kabar baiknya, golongan yang lain justru merasa tenang dan santai dalam mengerjakan semua tugasnya. Mengapa itu bisa terjadi? Karena alasan yang sederhana, mereka memiliki sebuah kesadaran yang relevan dan logis atas semua tanggung jawabnya.