Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Peluang Emas bagi Pelajar di Balik Rentetan Libur Pandemi

26 Juni 2020   19:35 Diperbarui: 27 Juni 2020   01:17 2029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tindakan bukan hanya efek dari suatu motivasi; ini juga menjadi penyebab suatu motivasi.

Saya yakin, sebagian besar di antara kita mengambil suatu tindakan setelah kita merasakan tingkat motivasi tertentu. Dan kita merasakan suatu motivasi hanya ketika kita merasakan inspirasi emosional yang cukup. Kita bisa asumsikan langkah-langkah tersebut terjadi dalam semacam rantai reaksi singkat, seperti ini:

Inspirasi emosional --> Motivasi --> Aksi yang diinginkan

Jika Anda ingin menuntaskan sesuatu namun merasa tidak termotivasi atau terinspirasi, maka Anda akan berasumsi kalau apa yang Anda lakukan adalah hal yang sia-sia. 

Tidak ada yang bisa Anda lakukan mengenai hal ini. Tidak hingga satu peristiwa besar terjadi, lalu Anda berhasil mengumpulkan motivasi yang cukup untuk bangkit dari rebahan Anda yang super nyaman dan kemudian melakukan sesuatu.

Motivasi tiga rantai tadi sejatinya bukan saja tiga rantai, tapi bisa menjadi lingkaran yang terus terulang-ulang. Selamat datang di Lingkaran Setan.

Namun, ada hal yang penting yang perlu kita ketahui. Aksi atas tindakan kita menciptakan reaksi dan inspirasi emosional yang lebih jauh, dan terus berlanjut untuk memotivasi aksi berikutnya. Dengan memanfaatkan pemahaman ini, kita sebenarnya dapat mengubah ulang orientasi pola pikir kita dengan cara berikut ini:

Aksi --> Inspirasi emosional--> Motivasi

Jika Anda kurang motivasi untuk membuat suatu perubahan dalam hidup Anda, LAKUKAN SESUATU---apapun itu, sungguh---kemudian manfaatkan reaksi dari tindakan tersebut sebagai cara untuk mulai memotivasi diri Anda sendiri.

Ya, sekali lagi saya perkenalkan, inilah Prinsip "Lakukan Sesuatu".

Jadi, jangan menunggu diri Anda termotivasi kemudian baru melakukan sesuatu, karena masalahnya Anda butuh waktu yang lama untuk mendapatkan inspirasi emosional kemudian termotivasi melakukan sesuatu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun